Pantau PKG di Anjir Pasar Batola, Waka Staf Kepresidenan Beri Ponten Positif

Ponten positif diberikan Wakil Kepala (Waka) Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, ketika memantau pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola).

Feb 19, 2025 - 18:13 Wita
Feb 20, 2025 - 02:16
Pantau PKG di Anjir Pasar Batola, Waka Staf Kepresidenan Beri Ponten Positif
Waka Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, menyempatkan memeriksa kesehatan di Puskesmas Anjir Pasar dalam rangkaian peninjauan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), Rabu (19/02/2025). Foto: Dinas Kesehatan Batola

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Ponten positif diberikan Wakil Kepala (Waka) Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, ketika memantau pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Anjir Pasar, Barito Kuala (Batola).

Kunjungan ke Anjir Pasar merupakan rangkaian kegiatan kerja Qodari di Kalimantan Selatan dan Tengah, Rabu (19/02/2025).

Diawali dengan kunjungan ke Puskesmas Cempaka di Kecamatan Banjarmasin Tengah, Banjarmasin, sekitar pukul 09.00 Wita.

Puskesmas Anjir Pasar sendiri merupakan agenda kedua, sebelum dilanjutkan ke Puskesmas Melati, Kecamatan Selat, Kapuas.

Adapun kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan program PKG berjalan dengan baik, serta memberikan manfaat optimal untuk masyarakat.

Diketahui PKG merupakan bagian dari quick win Presiden Prabowo Subianto yang mulai dilaksanakan 10 Februari 2025 lalu.

Pemeriksaan dilakukan dengan memanfaatkan tiga momentum. Mulai dari PKG Ulang Tahun mulai Februari 2025, PKG Sekolah mulai Juli 2025 dan PKG Khusus dengan kategori ibu hamil dan balita.

"Alhamdulillah SOP sudah dijalankan semuanya. Bahkan kawan-kawan di Puskesmas Anjir Pasar cukup kreatif," ungkap Qodari.

"Oleh karena tema program ini adalah ulang tahun, mereka membuat pernak-pernik ulang tahun. Pun pasien diberikan sertifikat, hasil tes, foto dan suvenir," imbuhnya.

Namun demikian, tetap dibutuhkan kerja keras untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program tersebut.

"Nanti mungkin bisa melalui bidam desa, karena mereka yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," tutur Qodari.

"Kemudian akan dijajaki program jemput bola dari puskesmas. Artinya petugas di puskesmas tidak sepenuhnya menunggu masyarakat datang, tetapi puskesmas yang mengingatkan masyarakat," lanjutnya.

Diharapkan CKG diimplementasikan maksimal secepatnya, agar status kesehatan masyarakat bisa diketahui secepatnya.

"Sekarang paradigma baru dalam dunia kesehatan adalah dari kuratif menjadi preventif dan promotif. Sebelumnya penyakit parah, sudah bisa diantisipasi lebih dulu," harap Qodari.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Batola, Sugimin, menyebut kedatangan Waka Staf Kepresidenan menjadi semangat tambahan untuk menggiatkan CKG.

"CKG di Batola sudah mulai dijalankan. Bahkan semua puskesmas sudah diwajibkan menjalankan program ini," beber Sugimin.

Pun seluruh puskesmas diminta untuk membuat sosialisasi berupa video yang berisi jadwal kedatangan pasien, tata cara pemeriksaan, jenis pelayanan dan hal-hal lain.

Dengan demikian, masyarakat mendapat gambaran utuh tentang yang harus dilakukan dan didapatkan dari CKG.

Dalam memaksimalkan CKG, Dinas Kesehatan juga akan menjalin Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Batola untuk menanggulangi kendala data kependudukan.

"Kebanyakan pasien lanjut usia lupa tanggal lahir. Sementara data ini hanya dimiliki Disdukcapil," tukas Sugimin.

"Makanya sesuai arahan Waka Staf Kepresidenan, kami akan berkoordinasi dengan Disdukcapil agar puskesmas bisa mendapatkan data penduduk. Dengan data ini, petugas bisa jemput bola," tutupnya. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow