Dinilai Tak Sesuai, Warganet Soroti Jembatan Rp7,7 Miliar di Ulu Benteng Batola
Proyek penggantian Jembatan Sungai Tabuk di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Barito Kuala (Batola), mendapat sorotan warganet.
KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Proyek penggantian Jembatan Sungai Tabuk di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Barito Kuala (Batola), mendapat sorotan warganet.
Penyebabnya nilai yang terpampang di papan proyek, dianggap terlalu mahal untuk jembatan sepanjang sekitar 18 meter.
Tertulis jembatan yang dikerjakan kontraktor pelaksana PT Wassenar Karya Bangsa tersebut memiliki nilai kontrak Rp7.746.227.285.
Adapun jembatan telah diresmikan Penjabat Bupati Batola, Dinansyah, Senin (20/01/2025), berbarengan dengan Bundaran Jembatan Rumpiang dan Tugu Adipura.
Tak pelak proyek jembatan tersebut menuai sorotan, terutama setelah papan proyek dan kondisi jembatan sempat divideo warga, lalu dibagikan di berbagai platform media sosial, khususnya di Instagram.
"Seraba bahannya diimpor dari Jerman jar mang ae. Makanya angkanya seitu jadinya," komentar pemilik akun @fic***.
Baca juga:
KPID Kalsel Buka Pendaftaran Calon Anggota, Simak Syaratnya
Peringatan BMKG Soal Hujan Intensitas Tinggi di Kalsel
"Mungkin di dalam cor-corannya bercampur emas atau berlian makanya mahal," tambah akun @yanzd***.
"Ulun asli orang Marabahan manangis malihatinya. Habis gasan maolah jembatan ja anggaran, kada kebagian gasan mambaiki jalan di kampung," tukas akun @mirda***.
"Team audit kemana yaah?? KPK ini usutnya bagaimana yaah? Kok bisa jembatan begitu 7,7 miliar???," tukas akun @voskizen***.
Ketika dikonfirmasi kabarkalsel.com, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Batola Saberi Thanoor, melalui Kabid Bina Marga Edi Supriadi, menjelaskan proyek tersebut sebenarnya bernilai Rp6.746.227.285,16.
"Nilai pekerjaan tersebut bukan hanya untuk pembangunan jembatan pengganti," tukas Edi Supriadi dalam keterangan tertulis, Kamis (30/01/2025).
Juga dijelaskan bahwa kontraktor pelaksana melakukan kesalahan penulisan nilai kontrak yang tertera di papan proyek.
"Adapun total anggaran Rp6.746.227.285,16 digunakan untuk pembangunan jembatan pile slab dengan bentang 18 meter, serta reloksasi pipa PDAM dan jaringan PLN," beber Edi.
"Kemudian jembatan bailey sepanjang 21 meter M-EW, jalan samping jembatan sepanjang 250 meter dan siring pengaman sepanjang 150 meter," imbuhnya,
Ketika dikonfirmasi terpisah, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batola Yussie Cahaya Hudaya, melalui Kasi Intel Mohammad Hamidun Noor, memaparkan sudah mengklarifikasi kekeliruan penulisan nilai kontrak di papan proyek kepada pihak terkait.
Diketahui dalam dua tahun terakhir, Kejari Batola melakukan kerja sama pendampingan hukum kepada sejumlah satuan kerja pemerintahan dan lembaga di Bumi Selidah.
Dinas PUPR termasuk yang mendapatkan pendampingan, selain Dinas Kesehatan, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak), RSUD H Abdul Aziz hingga KONI Batola.
Pendampingan hukum yang dilakukan Kejari Batola juga bertujuan mengidentifikasi dan mencegah potensi pelanggaran hukum.
"Memang nilai kontrak Rp6.746.227.285 tersebut dikeluarkan untuk berbagai kebutuhan," papar Hamidun, Jumat (31/01/2025).
"Rinciannya pembuatan jembatan pile slab dengan bentang 18 meter itu menghabiskan anggaran Rp3.577.269 672,85. Berikutnya jembatan bailey senilai Rp1.743.616.353,75," sambungnya.
Baca juga:
Tutupi Perbuatan Bejat, Terungkap Sederet Tipu Daya Pelaku Rudapaksa di Mekarsari Batola
Diduga Motif Asmara, Kepsek SDN 2 Mantaas HST Terbunuh
Selepas pembangunan Jembatan Sungai Tabuk, jembatan bailey akan menjadi inventaris PUPR Batola untuk proyek-proyek jembatan selanjutnya, terutama di lokasi yang membutuhkan penyeberangan darurat.
"Semula direncanakan dibangun jembatan darurat dari kayu. Namun mempertimbangkan jenis kendaraan yang melintas seperti truk pengangkut sawit, akhirnya diputuskan pengadaan jembatan bailey," beber Hamidun.
Selanjutnya juga diambil anggaran senilai Rp388.109.058 untuk relokasi jaringan listrik, komunikasi dan perpipaan air bersih
Sedangkan pembuatan oprit dan pengaspalan jalan menghabiskan anggaran sebesar Rp775.874.535,01. Terakhir adalah pasangan batu senilai Rp261.357.665,56.
Jembatan Sungai Tabuk sendiri memiliki peran vital di ruas Jalan Kuripan, Tabukan, Bakumpai, Marabahan (Kutabamara).
Tidak hanya menghubungkan antarkecamatan di Batola, Jembatan Sungai Tabuk juga menghubungkan jalan alternatif warga Kalimantan Tengah, terutama yang melewati feri Dadahup di Kapuas.
What's Your Reaction?