Penundaan Liga 1 Demi Timnas Indonesia U-23 Bikin Mumet Klub

Penundaan Liga 1 selama kurang lebih sebulan, telah membikin mumet sejumlah klub.

Maret 31, 2024 - 23:33 Wita
Maret 31, 2024 - 23:34
Penundaan Liga 1 Demi Timnas Indonesia U-23 Bikin Mumet Klub
Setelah Covid-19 dan tragedi Stadion Kanjuruhan, agenda Timnas Indonesia U-23 ikut menunda pelaksanaann Liga 1 musim 2023/2024. Foto: Kompas

KABARKALSEL.COM, JAKARTA - Penundaan Liga 1 selama kurang lebih sebulan, telah membikin mumet sejumlah klub.

Melalui emergency meeting Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sabtu (30/3), pertandingan pekan ke-31 Liga 1 musim 2023/2024 diputuskan ditunda hingga 3 Mei 2024 mendatang.

Putusan tersebut tertuang dalam surat PSSI Nomor 1367/UDN/815/III-2024 perihal Surat Penundaan Liga 1 musim 2023/2024 tertanggal 30 Maret 2024.

Alasan penundaan adalah agar klub tidak terbebani ketika melepas pemain ke Timnas Indonesia yang akan bertanding di Piala Asia U-23 di Qatar.

Padahal berdasarkan kalender Liga 1, seluruh pertandingan musim reguler sudah rampung di akhir April 2024.

Kemudian championship series yang mempertandingkan klub empat besar di musim regular, mulai bergulir Mei 2024.

"Kami paham bahwa semua klub dihadapkan dengan agenda ketat, baik persaingan masuk championship series atau berjuang keluar dari zona degradasi," jelas Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, seperti dilansir CNN. 

"Makanya penundaan dilakukan agar pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-23 tidak merugikan klub. Apalagi Timnas Indonesia sedang dalam momentum baik, setelah meraih emas SEA Games dan berpeluang lolos ke Olimpiade," tegasnya.

Namun demikian, penundaan tersebut tak pelak menuai pro kontra karena dinilai lebih banyak membawa mudarat ketimbang manfaat.

Persis Solo, misalnya. Mereka terancam bubar sebelum Liga 1 selesai, karena banyak pemain yang dikontrak dan digaji hanya sampai akhir April 2024.

"Termasuk gaji pelatih hanya sampai April 2024. Akhirnya (penundaan) mengacaukan rencana-rencana," papar Manajer Persis, Chairul Basalamah, seperti dikutip dari Kompas, Minggu (31/3).

Persis juga menanggung kerugian lain, karena tiket perjalanan untuk persiapan tandang melawan Persija Jakarta, Kamis (4/4) sudah dibeli.

Padahal harga tiket transportasi mengalami lonjakan harga dan kelangkaan, karena bersamaan dengan arus mudik lebaran.

"Seharusnya klub-klub diajak duduk bareng sebelum keputusan diambil. Semuanya mesti diputuskan dengan tenang, tidak buru-buru dan emosional. Kalau seperti ini, banyak yang terkena dampak domino," tukas Basalamah.

Sementara Persebaya Surabaya berencana menuntut ganti rugi, karena terlanjur menyiapkan partai kandang menjamu Dewa United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (1/4).

Bahkan tiket pertandingan sudah dijual. Demikian juga persiapan petugas pengamanan. 

"Kami masih menghitung kerugian dari pembatalan mendadak tersebut," seru Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman, seperti dilansir Bola.

"Selanjutnya akan dilaporkan ke manajemen sebagai bahan pertimbangkan meminta ganti rugi kepada PT LIB selaku operator," tambahnya.

Sementara Borneo FC juga cukup kaget dengan keputusan PSSI. Namun klub yang dipastikan menjadi juara musim reguler Liga 1 musim 2023/2024 ini lebih bersikap tenang.

"Memang keputusan itu cukup mengejutkan kami, mengingat kompetisi menyisakan 4 pertandingan lagi," cetus Presiden Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, seperti dikutip dari BolaSport.

"Namun kalau semuanya demi Timnas U-23 Indonesia, kami akan tetap mendukung. Di sisi lain, kami juga berharap jadwal ulang tak merepotkan klub-klub yang akan bertanding di championsip series," pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow