Hasil Survei Kedua LSPP, Elektabilitas Rahmadian Noor di Batola Melesat

Setelah paling diharapkan, elektabilitas H Rahmadian Noor melesat dalam survei kedua yang dilakukan Lembaga Studi Politik dan Pemerintahan (LSPP) menjelang Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024.

Aug 24, 2024 - 22:45 Wita
Aug 25, 2024 - 14:13
Hasil Survei Kedua LSPP, Elektabilitas Rahmadian Noor di Batola Melesat
Elektabilitas H Rahmadian Noor-H Sumarji dinyatakan paling tinggi dalam survei kedua yang dilakukan LSPP. Foto: Istimewa

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Setelah paling diharapkan, elektabilitas H Rahmadian Noor melesat dalam survei kedua yang dilakukan Lembaga Studi Politik dan Pemerintahan (LSPP) menjelang Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024.

Dalam survei LSPP yang pertama dan dirilis 29 Maret 2024 lalu, Rahmadian Noor paling diharapkan menjadi bupati di Batola dengan 43,64 persen.

Sekarang dalam survei kedua yang diselenggarakan 12 hingga 18 Agustus 2024, elektabilitas Rahmadian Noor meningkat menjadi 46 persen.

Ketua DPD Partai Golkar Batola itu mengungguli Bahrul Ilmi dengan elektabilitas sebesar 36 persen, Mujiyat 10 persen dan H Sugian Noor 8 persen.

"Dalam melakukan survei, kami menggunakan multistage random sampling dengan total 764 responden dan margin of error kurang lebih 3,5 persen," papar Direktur Riset LSPP, Safa Musdalifah, Sabtu (23/8). 

"Sementara populasi survei diambil melalui Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 dengan pengumpulan data melalui wawancara langsung," sambungnya.

Sementara elektabilitas H Sumarji sebagai bakal calon wakil bupati pendamping Rahmadian Noor, juga terbilang tinggi. 

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Batola tersebut memiliki elektabilitas 36 persen, atau sama dengan Herman Susilo yang dipasangkan dengan Bahrul Ilmi.

Adapun Fahrin Nizar yang akan maju bersama Mujiyat, mendapatkan 18 persen. Sementara Nazhirni yang digadang-gadang mendampingi Sugian Noor, kebagian 10 persen.

LSPP juga melakukan beberapa simulasi dalam berbagai skenario pemilihan. Salah satunya tiga pasangan dengan calon-calon Rahmadian Noor-Sumarji, Bahrul Ilmi-Herman Susilo dan Mujiyat-Fahrin Nizar.

Hasilnya Rahmadian Noor-Sumarji memimpin dengan 42 persen. Disusul Bahrul Ilmi-Herman Susilo yang memperoleh 40 persen, Mujiyat-Fahrin Nizar 10 persen, dan tidak menjawab 8 persen.

Baca juga:

Rahmadian Noor Paling Diharapkan di Pilbup Batola 2024

Tidak Mengejutkan, Muhidin-Hasnuryadi Raih Elektabilitas Tertinggi Versi LSPP

Kemudian dalam skenario berbeda, Rahmadian Noor-Sumarji memiliki elektabilitas hingga 62 persen, ketika dihadapkan dengan Mujiyat-Fahrin Nizar yang meraih 18 persen, Sugian Noor-Nazhirni 16 persen, dan tidak menjawab 4 persen.

Rahmadian Noor-Sumarji juga unggul hingga 44 persen, ketika Mujiyat-Fahrin tidak masuk simulasi. Sisanya 38 persen diperoleh Bahrul Ilmi-Herman Susilo, Sugian Noor-Nazhirni 10 persen, dan tidak menjawab 8 persen. 

Adapun ketika Rahmadian Noor-Sumarji tidak dimasukkan dalam simulasi, Bahrul Ilmi-Herman Susilo memiliki elektabilitas 48 persen.

Pasangan yang diusung PPP, PAN dan PKB itu unggul atas Mujiyat-Fahrin Nizar dengan 32 persen, Sugian Noor-Nazhirni 14 persen, dan tidak menjawab 6 persen.

Lantas dalam simulasi head to head atau hanya dua pasangan, Rahmadian Noor-Sumarji memimpin dengan 52 persen atas Bahrul Ilmi-Herman Susilo yang dikalkukasi memperoleh 42 persen, dan tidak menjawab 6 persen.

Demikian pula seandainya Rahmadian Noor-Sumarji dihadapkan dengan Mujiyat-Fahrin Nizar. Pasangan yang menggunakan singkatan RAMA ini unggul 64 persen berbanding 32 persen.

Berdasarkan survei LSPP, juga ditemukan fakta bahwa usia tidak menjadi persoalan utama masyarakat dalam memilih pasangan calon.

Demikian pula pendidikan pasangan calon, karena persentase lulusan S3 dan S2 dianggap tidak lebih baik ketimbang S1 yang mencapai 48 persen. 

Pun berdasarkan sosok personal pasangan calon, 80 persen responden LSPP menginginkan pemimpin yang merakyat. Kemudian pemimpin agamis 14 persen, dan pemimpin cerdas 6 persen.

Selain ketokohan pasangan calon, LSPP menemukan beberapa faktor yang dapat memengaruhi pemilih. Faktor diri sendiri masih paling tinggi hingga 46 persen, diikuti keluarga dan partai politik 18 persen, serta tokoh masyarakat 10 persen.

Sedangkan baliho dan media sosial masing-masing berbobot 40 persen sebagai bahan pertimbangan pemilih, selain media online 8 persen dan televisi 4 persen.

Kalau berdasarkan partai politik, Rahmadian Noor-Sumarji juga memiliki dasar yang kuat. Sebanyak 56 responden mempertimbangkan dukungan Partai Golkar, disusul PPP 18 persen, serta PKS dan PAN masing-masing 6 persen.

Baca juga:

Bypass Banjarbaru-Batulicin Diresmikan, Potong Minimal 3 Jam Durasi Perjalanan

Putusan MK Dipatuhi, DPR Jamin Tidak Diam-diam Mengesahkan RUU Pilkada

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow