DBD Meningkat, Walikota Banjarmasin Keluarkan SE 

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin mengalami trend peningkatan. Berdasarkan data terbaru, penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti telah menyentuh 22 orang. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina lantas mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk membersihkan lingkungan, guna menghilangkan jentik dan sarang nyamuk. “Yakni dengan melakukan kerja bakti atau gotong […]

Feb 9, 2024 - 10:26 Wita
 2
DBD Meningkat, Walikota Banjarmasin Keluarkan SE 

SEPUTARAN.ID, BANJARMASIN – Angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin mengalami trend peningkatan.

Berdasarkan data terbaru, penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti telah menyentuh 22 orang.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina lantas mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk membersihkan lingkungan, guna menghilangkan jentik dan sarang nyamuk.

“Yakni dengan melakukan kerja bakti atau gotong royong untuk membersihkan lingkungan, sampai melakukan fogging bagi wilayah yang terindikasi DBD,” ujar Ibnu Sina, usai kegiatan di Kecamatan Banjarmasin Barat, Selasa (6/2/2024).

Ibnu mengharapkan, jumlah pasien DBD tidak semakin meningkat dan masyarakat bisa lebih sadar, agar jangan sampai ada genangan karena bisa menjadi wadah berkembangnya jentik nyamuk DBD.

“Semoga tidak ada penambahan kasus DBD ini. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi KLB,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, dari total kasus DBD saat ini, salah satunya meninggal dunia.

“Kemungkinan DBD, tapi masih menunggu hasil Laboratorium,” ucapnya.

Dia menyatakan, pasien terkena DBD seluruhnya masih dalam perawatan di Rumah Sakit (RS). Baik itu anak-anak, muda dan dewasa.

Mengantisipasi DBD, pihaknya akan gencar melaksanakan upaya preventif, yakni Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dan dengan gerakan satu rumah satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik).

“Kita kerahkan seluruh lurah, camat, Puskesmas, RT, RW dan seluruh lapisan masyarakat memberantas sarang nyamuk sesuai SE Walikota,” jelasnya.

Perlu diketahui satu nyamuk bisa bertelur 150 jentik nyamuk dengan umur 5 hari kemudian akan menetas.

“Maka, kalau tidak kita musnahkan sarang nyamuk akan terjadi ledakan lebih banyak,” sebutnya.

Apalagi ini musim hujan, nyamuk Aedes Aegypti senang kali di tempat penampungan air yang jernih, botol dan kaleng bekas. Tempat seperti itu perlu ditutup dan dikuras, kemudian pakai lah kelambu, lotion dan obat nyamuk.

“Meski ada trend peningkatan walau tidak signifikan, mudah-mudahan jangan sampai terjadi KLB,” tukasnya. (shn/smr)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow