Viral SPBU Tidak Lagi Jual Pertalite, Simak Penjelasan Pertamina

Kabar SPBU tidak lagi menjual Pertalite, langsung viral di tengah-tengah masyarakat.

Apr 24, 2024 - 20:38 Wita
Apr 24, 2024 - 20:38
Viral SPBU Tidak Lagi Jual Pertalite, Simak Penjelasan Pertamina
Pertamina dan BPH Migas membantah soal penghapusan Pertalite dari SPBU. Foto: Antara

KABARKALSEL.COM, JAKARTA - Kabar SPBU tidak lagi menjual Pertalite, langsung viral di tengah-tengah masyarakat.

Dari video yang beredar, sebuah SPBU di Jakarta Barat tidak lagi menjual Pertalite. Mereka beralih menawarkan Pertamax Green 95 yang dibanderol Rp13.900 per liter.

Sontak kabar tersebut direspons negatif oleh masyarakat pengguna Pertalite. Tak sedikit yang menghubung-hubungkan dengan penetapan calon presiden-wakil presiden terpilih.

Namun PT Pertamina Patra Niaga selalu subholding commercial and trading PT Pertamina, membantah kabar yang beredar.

Mereka menegaskan bahwa SPBU dimaksud memang hanya menjual BBM non subsidi seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Pertamax, termasuk Pertalite Green.

"Perlu dijelaskan bahwa permintaan Pertamax Green mengalami pertumbuhan, meski belum terlalu besar," beber Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, seperti dikutip dari Bloomberg Technoz, Rabu (24/4).

"Pertumbuhan itu yang akhirnya mendorong Pertamina menambah penyediaan BBM dengan Research Octane Number (RON) 95 dan etanol 5% tersebut di beberapa daerah sesuai dengan pasar," imbuhnya.

Tercatat 63 outlet Pertamax Green di Jabodetabek dan Jawa Timur. Di sisi lain, tersedia sekitar 7.800 SPBU reguler dari total 15.000 lembaga penyalur BBM.

"Pertamina tetap menjual Pertalite yang merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) sesuai aturan pemerintah selaku regulator," tegas Irto.

"Pengembangan outlet Pertamax Green 95 lebih merupakan program Pertamina untuk mendukung dekarbonisasi menuju emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE)," sambungnya.

Sementara Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan belum akan menghapus Pertalite, termasuk penggantian ke jenis BBM lain seperti Pertamax Green 92.

"Belum (rencana konversi Pertalite menjadi Pertamax Green). Kami mendorong masyarakat yang mampu untuk mengonsumsi BBM non subsidi," sahut Saleh Abdurrahman, anggota Komite BPH Migas. 

"Pertalite masih tetap disalurkan, karena belum dilakukan pergantian ke jenis lain. Memang kami mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar minyak ramah lingkungan," tambahnya.

Pertamina memang telah mengisyaratkan rencana untuk mengonversi Pertalite menjadi Pertamax Green 92 mulai 2024, meski belum memberikan detail pemasaran.

Adapun rencana penghapusan Pertalite merupakan bagian dari program Langit Biru yang bertujuan menurunkan emisi gas rumah kaca. 

Dalam program Langit Biru Tahap I, Pertamina telah menaikkan produk BBM subsidi dari BBM RON 88 premium menjadi RON 90 Pertalite.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow