Mengulik Banua Smart Data, Terobosan Acil Odah-Rozanie Untuk Pemprov Kalsel
Tidak hanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur, terobosan brilian dilakukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Hj Raudatul Jannah-H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha di Kalimantan Selatan.
KABARKALSEL.COM, BANJARMASIN - Tidak hanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur, terobosan brilian dilakukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Hj Raudatul Jannah-H Akhmad Rozanie Himawan Nugraha di Kalimantan Selatan.
Dalam debat pertama Pilkada Kalsel 2024, pasangan dengan nama panggilan Acil Odah-Amang Zanie itu memperkenalkan Banua Smart Data.
Dijelaskan bahwa program tersebut bertujuan mengimplementasikan data-data penting sebagai cara untuk meningkatkan pelayanan publik berbasis akurasi dan dapat dianalisis.
Terobosan tersebut diapresiasi ilmuwan dan pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, karena dinilai
sebagai langkah strategis yang sejalan dengan tren global, terutama penggunaan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Meskipun Onno lebih sering menggunakan istilah data science atau data analysis, pendekatan Banua Smart Data secara substansial memiliki kesamaan.
"Semuanya sama-sama memanfaatkan data dalam skala besar dan menyaring informasi relevan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat," papar Onno kepada kabarkalsel.com.
Definisi Smart Data
Onno yang dikenal sebagai 'Bapak Internet Indonesia' menjelaskan smart data adalah data yang telah melewati proses penyaringan dan analisis.
Selanjutnya data digunakan secara efektif dan presisi dalam mengelompokkan atau mengklasifikasi masalah-masalah seperti kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
"Namun itu hanya dapat terjadi apabila data yang digunakan cukup besar dan memiliki kualitas baik, sehingga hasil analisis pun akan dapat akurat," jelas Onno.
Dengan kata lain, smart data memungkinkan pemerintah untuk memetakan berbagai masalah penting di masyarakat dan selanjutnya akan menjadi dasar program-program yang lebih tepat sasaran.
Bahkan penggunaan pendekatan berbasis data science atau data analysis juga akan membuat pemerintah mampu memenuhi ekspektasi publik.
"Kalau semua dilakukan secara terbuka, maka akan menciptakan transparansi yang lebih baik," tegas Onno yang meraih gelar PhD dari Universitas Waterloo, Kanada, di bidang teknologi rangkaian terintegrasi untuk satelit.
Terlebih dengan smart data, pemerintah dapat mengakses informasi secara akurat tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat, termasuk isu-isu seperti kemiskinan dan pendidikan.
Selanjutnya pemerintah dapat menciptakan program spesifik untuk kebutuhan nyata masyarakat dan, sekaligus terbuka dalam hal proses pengambilan kebijakan.
Namun agar Banua Smart Data akurat dan siap digunakan, Onno mengingatkan bahwa data sebaiknya dalam bentuk softcopy. Juga setidaknya dikumpulkan dalam jangka waktu lima tahun terakhir dengan format konsisten.
Kemudian tantangan lain yang berpotensi dihadapi adalah ketersediaan tenaga ahli seperti data scientist dan data engineer.
"Harus diakui bahwa menemukan data scientist yang mumpuni di daerah bukan hal mudah. Saya berharap dengan dukungan SDM kompeten dan data akurat, cita-cita Banua Smart Data bisa terwujud," harap Onno.
Implementasi smart data di pemerintahan telah diterapkan di beberapa kota besar di dunia. Di Seoul, Korea Selatan, misalnya.
Pemerintah setempat memanfaatkan smart data untuk manajemen lalu lintas dan pengembangan sistem pendidikan yang adaptif.
Begitu pula di Estonia, analisis data secara digital diterapkan untuk menciptakan sistem e-government yang terintegrasi, dan meningkatkan efisiensi pelayanan publik secara signifikan.
Data yang tersedia dan dapat diakses masyarakat, juga Estonia menjadi salah satu pemerintahan paling transparan di dunia.
What's Your Reaction?