Jangan Khawatir Gagal Panen, Inilah Mitigasi Mujiyat-Fahrin

Tak hanya membangun pelabuhan di Tabunganen, terdapat program penting yang disodorkan Mujiyat-Fahrin Nizar dalam pencalonan di Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024.

Oct 11, 2024 - 21:53 Wita
Oct 12, 2024 - 16:53
Jangan Khawatir Gagal Panen, Inilah Mitigasi Mujiyat-Fahrin
Salah seorang warga Desa Danda Jaya memberikan masukan dalam kampanye dialogis Mujiyat-Fahrin Nizar, Jumat (11/10). Foto: Kabar Kalsel

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Tak hanya membangun pelabuhan di Tabunganen, terdapat program penting yang disodorkan Mujiyat-Fahrin Nizar dalam pencalonan di Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024.

Memasuki pekan ketiga kampanye, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3 itu mengunjungi warga Desa Danda Jaya di Kecamatan Rantau Badauh, Jumat (11/10) sore.

Meski diguyur hujan, masyarakat tetap antusias mendengarkan visi misi dan program yang disampaikan Mujiyat-Fahrin. 

Pun tidak hanya dari Danda Jaya, sejumlah warga desa lain di Rantau Badauh juga mengikuti kampanye dialogis tersebut. 

Seperti kampanye dialogis di desa lain, Mujiyat selalu memaparkan rencana pembangunan pelabuhan bertaraf nasional/internasional di Tabunganen.

Rencana tersebut sekaligus menunjukkan orientasi Mujiyat-Fahrin kepada pengembangan akses transportasi dan perdagangan.

Keberadaan pelabuhan itu diyakini bisa memperkuat perekonomian daerah, terutama dalam sektor logistik dan distribusi, khususnya hasil pertanian maupun perkebunan di Batola.

Baca juga:

Bangun Sarana Olahraga Hingga Pelabuhan, Inilah Visi Misi dan Program Mujiyat-Fahrin di Batola

Wujud Terima Kasih, Mujiyat-Fahrin Disambut Hangat Warga Wanaraya

Tidak ketinggalan program peningkatan produksi pertanian dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian. 

Selain langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani lokal, program tersebut berkaitan dengan kesiapan Batola menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

Tak hanya mengadakan lahan pertanian seluas 78.000 hektare, Mujiyat-Fahrin juga menawarkan rencana mitigasi kegagalan panen melalui dana inflasi pertanian.

"Teknisnya apabila terjadi surplus yang mengakibatkan harga pasar menurun, pemerintah akan bertanggung jawab. Salah satunya dieskpor dengan biaya pemerintah," papar Mujiyat.

"Namun apabila panen gagal, pemerintah akan mengeluarkan subsidi bantuan. Ini adalah bentuk tanggung jawab terhadap program menjadikan Batola sebagai lumbung pangan nasional," tegasnya.

Sesuai tagline Bersatu Berkarya Bersama Rakyat, Mujiyat meyakini program tersebut akan berhasil karena dilakukan bersama-sama dan untuk masyarakat.

"Kemudian soal pupuk, kami juga sudah memiliki solusi dan akan diterapkan ketika dipercaya memimpin Batola kedepan," jelas Mujiyat.

Solusi tersebut diperoleh Mujiyat ketika menjadi penjabat bupati di Batola. Diyakini solusi ini akan efektif dilaksanakan.

"Ketika menjadi penjabat bupati, saya mengubah pencairan subsidi pupuk dari semula Juni menjadi Januari. Ternyata masih kurang efektif, karena belum semua petani melakukan penanaman lantaran air masih dalam," beber Mujiyat.

"Makanya agar efektif dan subsidi tepat sasaran, harus dilakukan pemetaan karakter lahan di kecamatan masing-masing. Artinya subsidi akan diterima masyarakat ketika sudah dibutuhkan," sambungnya.

Dalam kesempatan kampanye dialogis, masyarakat juga mengeluarkan uneg-uneg. Di antaranya peralatan pertanian, perbaikan infrastruktur jalan, hingga keadilan dengan desa-desa sekitar.

Baca juga:

Antusias Sambut Mujiyat-Fahrin, Warga Mandastana Titip Lima Pesan Penting

Kampanye Blusukan, Mujiyat-Fahrin Serap Aspirasi Masyarakat Anjir Pasar

Menjawab keinginan tersebut, Mujiyat lantas mencontohkan kondisi jalan poros Wanaraya-Barambai yang sudah mulus. Demikian pula akses menuju Kuala Lupak di Kecamatan Tabunganen dalam setahun terakhir.

"Dapat dikatakan bahwa pembangunan bukan khayalan dan nawaitu kami adalah membuat rakyat tersenyum. Makanya aspirasi rakyat wajib dikabulkan dan tuntut Mujiyat-Fahrin kalau tidak terealisasi," sahut Mujiyat.

Sementara Fahrin Nizar yang pernah duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Batola dan Kalimantan Selatan, kembali menekankan soal urgensi pemimpin berpengalaman. 

"Memimpin tidak bisa coba-coba, karena masyarakat yang akan menjadi korban," tegas pria kelahiran Marabahan ini.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow