Mitigasi Kerawanan Pilkada 2024, Polres Batola Gelar Simulasi Sispamkota

Salah satu upaya memitigasi kerawanan Pilkada Serentak 2024, Polres Barito Kuala (Batola) menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), Kamis (22/8).

Aug 22, 2024 - 19:44 Wita
Aug 22, 2024 - 20:11

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Salah satu upaya memitigasi kerawanan Pilkada Serentak 2024, Polres Barito Kuala (Batola) menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), Kamis (22/8).

Berlangsung di Lapangan 5 Desember Marabahan, simulasi mengambil beberapa rangkaian pilkada. Mulai dari kampanye, pemungutan suara, hingga rekapitulasi.

Adapun kerawanan yang disimulasikan adalah money politic dan keberatan salah seorang pasangan calon atas hasil rekapitulasi suara. 

Baca juga: Resmi Terima B1-KWK Nasdem, Mujiyat-Fahrin Rangkum Dukungan Tiga Parpol

Situasi itu lantas berujung tindakan kekerasan yang dilakukan massa pasangan calon. Aksi ini lantas dinetralisir dengan cepat dan tepat oleh berbagai satuan di Polres Batola.

"Melalui simulasi itu, diharapkan masing-masing personel mengetahui kondisi dari awal. Selanjutnya dalam pelaksanaan pengamanan sesungguhnya, mereka tidak grogi dan gugup karena sudah tahu masing-masing tupoksi," papar Kapolres AKBP Anib Bastian.

"Intinya kalau terjadi permasalahan apapun, harus ditindaklanjuti secara berjenjang. Jangan sampai perkara yang seharusnya bisa cepat diselesaikan, tetapi membesar karena pembiaran," tegasnya.

Polres Batola sendiri mempersiapkan sekitar 400 personel pengamanan, ditambah perkuatan dari Polda Kalimantan Selatan, TNI dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas). 

"Kekuatan personel yang dilibatkan idealnya dua pertiga kekuatan, karena sepertiga tetap harus memberikan pelayanan kepada masyarakat," tambah Anib.

Berkaca dari pengalaman, pemilu dan pilkada memiliki tingkat kerawanan masing-masing. Situasi ini pun disadari benar oleh Polres Batola. 

Baca juga: Termasuk Muhidin-Hasnuryadi, PKS Rilis 11 Formulir B1-KWK Calon Kepala Daerah di Kalsel

"Kalau bicara secara umum saja, pemilu dan pilkada memiliki tingkat kerawanan masing-masing. Namun tingkat sensitivitas pilkada lebih tinggi, karena melibatkan orang lokal yang memiliki massa dan keluarga," jelas Anib.

"Faktor massa dan keluarga itulah yang memunculkan potensi gesekan antarmasyarakat lokal, sehingga situasi bisa lebih panas. Namun demikian, kami berharap situasi Pilkada 2024 di Batola tetap aman dan kondusif sampai pelantikan," tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow