DPRD Batola Ditantang Gelar Sidang Via Live Streaming, Berani Terima?
Atas azas keterbukaan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informatika, DPRD Barito Kuala (Batola) ditantang untuk menggelar sidang yang disiarkan secara langsung atau live streaming.
KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Atas azas keterbukaan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informatika, DPRD Barito Kuala (Batola) ditantang untuk menggelar sidang yang disiarkan secara langsung atau live streaming.
Dipandang dari sarana dan prasarana, siaran langsung sebuah kegiatan atau kejadian bukan perkara yang terlalu sulit.
Terlebih sudah tersedia sarana siaran live melalui berbagai flatform media sosial seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTok hingga Twitch. Faktanya DPR RI pun telah memanfaatkan media sosial ini untuk menyiarkan berbagai kegiatan, termasuk sidang dan rapat kerja.
"Artinya tantangan siaran langsung itu hanya memenuhi tuntutan kemajuan zaman. Tinggal keberanian pimpinan dan anggota DPRD Batola untuk menerima tantangan ini," cetus antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah, Minggu (6/10).
Bukan sekadar gaya-gayaan, tetapi siaran langsung berbagai sidang di DPRD Batola diyakini akan berdampak luas. Bahkan citra positif anggota legislatif juga ikut terdongkrak.
"Dengan disiarkan langsung, masyarakat Batola akan mengetahui bahwa wakil mereka benar-benar bekerja melalui berbagai sidang yang diselenggarakan," tegas Nasrullah.
Diakses menggunakan jaringan internet, perjuangan anggota DPRD di persidangan akan terpantau hingga ke pelosok Batola yang memiliki luas 2.996,46 kilometer persegi.
Terlebih ujung selatan (Kecamatan Kuripan) maupun ujung utara (Kecamatan Tabunganen) di Bumi Selidah, sudah ditopang jaringan internet seluler yang memadai.
"Masyarakat Batola akan menyaksikan nasib mereka diperjuangkan di sidang paripurna terbuka, sidang fraksi, badan musyawarah, badan anggaran, komisi, gabungan komisi, rapat kerja hingga rapat dengar pendapat," beber Nasrullah.
"Dengan demikian, anggota dewan dapat membuktikan kelayakan sebagai wakil rakyat. Tak hanya dari kuantitas (jumlah pemilih), juga melalui kualitas usulan, pertanyaan, atau pembelaan. Apalagi wakil rakyat punya hak imunitas dalam menjalankan tugas," sambungnya.
Mengingat fitur live streaming punya sifat interaktif, audiens atau masyarakat pun bisa langsung melemparkan komentar, baik berupa kritikan maupun usulan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, DPRD Batola dapat menyediakan media broadcasting sendiri atau bekerja sama dengan instansi terkait seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).
Kemudian persiapan anggota DPRD Batola juga perlu ditingkatkan. Mulai dari pengetahuan, cara pandang, retorika dan hal lain yang menunjang performa.
"Bonus dari keterbukaan itu bisa saja membuat DPRD Batola menjadi satu-satunya lembaga legislatif di Kalimantan Selatan yang menyiarkan sidang via live streaming," tegas Nasrullah.
"Kalau sebelumnya sering melaksanakan kunjungan dinas untuk studi tiru dan sebagainya, bukan tidak mungkin DPRD Batola menjadi tuan rumah untuk lembaga legislatif daerah lain yang ingin belajar," tutup warga Kecamatan Kuripan ini.
What's Your Reaction?