Menakar Kemenangan Lisa Halaby-Wartono Melawan Kotak Kosong di Pilkada Banjarbaru

Pergerakan yang dilakukan Hj Lisa Halaby untuk 'memblok' HM Aditya Mufti Ariffin, justru memunculkan potensi kotak kosong di Pilkada Banjarbaru 2024.

Aug 19, 2024 - 23:57 Wita
Aug 20, 2024 - 21:28
Menakar Kemenangan Lisa Halaby-Wartono Melawan Kotak Kosong di Pilkada Banjarbaru
Pergerakan yang dilakukan Hj Lisa Halaby untuk 'memblok' HM Aditya Mufti Ariffin, justru memunculkan potensi kotak kosong di Pilkada Banjarbaru 2024.

KABARKALSEL.COM, BANJARBARU - Meski masih mungkin berubah, pasangan Hj Erna Lisa Halaby-Wartono disebut-sebut akan melawan kotak kosong di Pilkada Banjarbaru 2024. Kalau benar terjadi, siapa yang menjadi pemenang?

Potensi kotak kosong mengapung ke permukaan, setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menarik dukungan dari HM Aditya Mufti Ariffin.

Meski Aditya sempat mendapatkan Surat Keputusan (SK) rekomendasi, Lisa yang justru memperoleh dokumen B1-KWK dari PKB untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Alhasil Lisa pun merangkul 16 kursi dari gabungan PAN, Demokrat, Gerindra, NasDem dan PKB. Sebaliknya setelah PKB beralih dukungan, Aditya pun terancam gagal mencalon. 

Kendati Partai Golkar, PKS dan PDIP belum meresmikan dukungan, Lisa juga diklaim akan memperoleh kursi-kursi dari ketiga partai ini.

"Sejatinya kotak kosong di pilkada bukan hal baru di Indonesia. Bahkan fenomena ini cenderung dianggap sebagai tantangan serius, bukan sekadar formalitas," ulas Direktur Indonesia Strategic Institute (Instrat) Adi Nugroho.

"Fenomena itu menunjukkan bahwa pemilih bisa memilih kotak kosong sebagai bentuk protes atau ketidakpuasan terhadap kandidat," imbuhnya.

Meskipun terlihat signifikan di atas kertas, dukungan dari partai politik tidak selalu mencerminkan pilihan pemilih. 

"Pemilih di Banjarbaru dengan tingkat kecerdasan politik yang tinggi, cenderung mengedepankan kualitas pribadi dan visi kandidat ketimbang sekadar afiliasi politik," beber Adi. 

"Andai Lisa yang akan berpasangan dengan Wartono tidak dapat meyakinkan sebagai paling layak dan mampu membawa perubahan positif, pemilih bisa saja beralih memilih kotak kosong," sambungnya.

Adi mengakui strategi kampanye Lisa tergolong kreatif, karena menggunakan tokoh populer untuk menarik respons massa. 

Namun pendekatan kampanye yang hanya mengandalkan kekuatan jaringan dan tokoh terkenal, tetapi tidak menyentuh aspirasi rakyat, dianggap bisa berakibat fatal. 

"Makanya pemilih yang kritis dapat menggunakan kotak kosong sebagai alat untuk mengekspresikan ketidakpuasan," urai Adi.

"Semestinya Lisa-Wartono harus lebih dari sekadar mengandalkan dukungan partai. Mereka harus mampu memenangkan hati pemilih dengan program yang relevan dan solusi yang nyata," imbuhnya.

Seandainya mampu memenangkan hati pemilih, bukan tidak mungkin Lisa-Wartono mengikuti jejak pasangan HM Arifin Arpan-H Syafrudin Noor yang menang atas kotak kosong di Pilkada Tapin 2018.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara, Arifin-Syafrudin memperoleh 85.826 suara. Sedangkan kotak kosong mendapatkan 20.278 suara.

Memang sejak pilkada digelar serentak, pasangan tunggal dan melawan kotak kosong sudah mafhum terjadi. Kecuali Pilkada Makassar 2018 yang berakhir kekalahan calon tunggal, mayoritas kotak kosong menelan kekalahan.

"Kemenangan melawan kotak kosong dari sisi teknis, bisa karena bermacam hal. Salah satunya kotak kosong tidak melakukan kampanye. Pun hanya nama calon tunggal yang terpampang di alat peraga dan bahan kampanye," papar Ahmad Syarifudin, dosen hukum dan pemerhati pemilu dari IAIN Metro.

"Sementara promo coblos kotak kosong hanya mungkin dilakukan penggiat demokrasi, LSM, atau pemantau pemilihan yang berjumlah tidak mungkin menyamai gerak dan usaha calon tunggal," sambungnya.

Namun demikian, badan adhoc pemilihan dan pengawas tetap harus bekerja ekstra lantaran kotak kosong tidak memiliki saksi di TPS.

"Ketiadaan saksi berpotensi menciptakan 'cinta terlarang' antara badan adhoc pemilihan, pengawas dan pasangan calon. Padahal cekcok positif antarsaksi pasangan calon karena beda penafsiran suara sah atau batal adalah kompos kelangsungan alam demokrasi," tutup Syarifudin.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow