Bahrul-Herman Menjanjikan Pasar Modern di Anjir Muara Batola
Dalam kampanye dialogis di Kecamatan Anjir Muara, Barito Kuala (Batola), Senin (21/10), pasangan calon bupati dan wakil bupati H Bahrul Ilmi-Herman Susilo menjanjikan pembangunan pasar modern.
KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Dalam kampanye dialogis di Kecamatan Anjir Muara, Barito Kuala (Batola), Senin (21/10), pasangan calon bupati dan wakil bupati H Bahrul Ilmi-Herman Susilo menjanjikan pembangunan pasar modern.
Janji itu untuk merespons keluhan warga Desa Anjir Muara Kota tentang kesemrawutan pasar tradisional, baik di Anjir Muara maupun Anjir Pasar.
Diketahui Pasar Minggu dan Kamis yang dimaksud, tepat berada di sisi Jalan Trans Kalimantan, sehingga terkadang mengganggu arus lalu lintas.
"Pertumbuhan pasar tradisional semakin pesat, seiring penambahan jumlah penduduk, sehingga butuh penataan," papar Mansyah, salah seorang warga Anjir Muara Kota.
"Terlebih posisi pasar tersebut di persimpangan. Setiap hari pasar, arus lalu lintas terganggu. Ditambah banyak kendaraan yang berparkir di pinggir jalan," imbuhnya.
Atas keluhan itu, Bahrul berjanji akan melakukan penataan dan membuat pasar modern yang dapat menampung semua hasil bumi masyarakat.
"Tentunya pasar modern yang bagus, lengkap dan berpendingin ruangan. Terlebih Anjir Muaramerupakan jalur lalu lintas antarprovinsi," jawab Bahrul.
"Tidak hanya menampung hasil pertanian, perkebunan maupun perikanan, pasar juga membuka lapangan pekerjaan baru," imbuhnya.
Terkait lapangan pekerjaan baru, Bahrul juga menyanggupi ide pembangunan pabrik jus jeruk di Anjir Muara. Artinya petani tidak hanya menjual buah, juga hasil olahan berbahan jeruk.
"Saya sepakat kalau jeruk yang tersedia dijadikan jus jeruk kemasan botol atau gelas. Kalau ingin membangun pabrik jus, Anjir Muara menjadi lokasi strategis karena berada di tengah-tengah," sahut Bahrul.
"Kami memang berupaya menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain beberapa usulan warga, kami fokus kepada pembangunan pelabuhan terpadu," sambungnya.
Oleh karena kawasan sudah tersedia, Bahrul-Herman berjanji akan berkoordinasi dengan investor-investor luar untuk menanamkan modal di Batola.
"Batola membutuhkan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sekarang cuma Rp200 miliar per tahun. Padahal untuk menggaji ASN di Pemkab Batola, dibutuhkan anggaran Rp700 miliar," tukas Herman.
"Artinya anggaran yang dibutuhkan masih kurang Rp500 miliar, sehingga pembangunan sulit dilakukan lantaran keuangan kurang. Padahal terdapat potensi atau kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan PAD," tutupnya.
What's Your Reaction?