Terdampak Air Pasang, Sekolah di Jejangkit Muara Batola Terendam Hingga Teras

Selain menggenangi pekarangan rumah warga, peningkayan debit air di Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala (Batola), juga berdampak terhadap sekolah.

Jan 13, 2025 - 20:27 Wita
Jan 14, 2025 - 04:28
Terdampak Air Pasang, Sekolah di Jejangkit Muara Batola Terendam Hingga Teras
Anggota DPRD Batola, Gunawan, menggandeng siswa SDN Jejangkit Muara 2 menerobos halaman yang tergenang air, Senin (13/12/2025). Foto: Kabar Kalsel

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Selain menggenangi pekarangan rumah warga, peningkayan debit air di Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala (Batola), juga berdampak terhadap sekolah.

Salah satunya SDN Jejangkit Muara 2. Akibat peningkatan debit air, teras sekolah yang berada di pinggir sungai ini tergenang.

"Sebenarnya sudah sejak awal Januari 2025, air sudah sudah berada di bibir halaman sekolah," ungkap Kepala Sekolan SDN Jejangkit Muara 2, Taufik Rahman, Senin (13/12/2025).

"Lantas dalam dua hari terakhir akibat curah hujan tinggi, semua halaman sudah tergenang bahkan sampai ke teras kelas. Sekitar dua jari lagi, air akan masuk ruang kelas," sambungnya.

Seandainya air sudah masuk ruang kelas, terpaksa anak-anak diliburkan. Situasi ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir sejak 2021.

"Tentunya kami berharap air tidak bertambah dalam. Kalau memang terus bertambah, kemungkinan besar anak-anak akan diliburkan," tukas Taufik.

"Terlebih banyak papan lantai kelas yang sudah lapuk termakan usia, sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan guru dan siswa," imbuhnya.

Dibangun sejak 1984, sekolah tersebut belum pernah mendapatkan rehab total. Terakhir hanya dua ruang kelas yang direnovasi, tepatnya awal Februari 2024.

Diketahui SDN Jejangkit Muara 2 memiliki 49 orang. Mereka dididik 10 guru yang terdiri dari 7 PNS, 3 PPPK dan 1 non-ASN.

"Kami berharap empat kelas tersisa juga direhab, ditambah peninggian halaman. Kalau halaman terus tergenang, kami tidak bisa melaksanakan upacara dan menghambat praktik mata pelajaran olahraga," beber Taufik.


 
Keinginan tersebut langsung direspons anggota Komisi III DPRD Batola, Gunawan, ketika mengecek langsung kondisi SDN Jejangkit Muara 2.

"Mudahan rehab sekolah bisa difasilitasi Pemkab Batola melalui Dinas Pendidikan," tegas Gunawan yang juga warga Jejangkit. 

"Terlebih dengan usia yang sudah 40 tahun, kondisi bangunan sudah memprihatinkan. Lantai yang terbuat dari kayu biasa sudah mulai lapuk dan beberapa pintu juga sudah jebol," sambungnya.

Bahkan Gunawan juga bersedia memfasilitasi perbaikan jembatan penghubung ke sekolah. Adapun penanganan jembatan menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Selatan.

"Jembatan sudah selayaknya diperhatikan, karena beberapa lantai mulai bolong. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR PUPR Batola untuk diteruskan ke Dinas PUPR Kalsel," tegas Gunawan.

"Bagaimanapun jembatan tersebut bergunsgi sebagai akses utama menuju sekolah, selain jalan alternatif untuk masyarakat sekitar," tambahnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Batola, Aris Saputera, ketika dikonfirmasi menjelaskan sudah memantau beberapa sekolah yang terdampak kenaikan debit air di Jejangkit.

"Salah satunya SDN Sampurna 2, karena air sudah merendam ruang kelas dengan ketinggian 5 sentimeter. Namun demikian, kegiatan pembelajaran masih bisa dilaksanakan," papar Aris.

"Kami juga sudah mengeluarkan surat edaran yang berkaitan dengan mengantisipasi potensi bahaya banjir," sambungnya.

Edaran tersebut berisi antara lain instruksi kepada para guru untuk mematikan peralatan listrik yang tak terpakai. Kemudian memastikan peralatan listrik berada di posisi yang lebih tinggi dari air.

Guru juga diinstruksikan untuk mengingatkan peserta didik tidak bermain di dekat panel, kabel dan tiang listrik.

"Apabila banjir sudah dinilai membahayakan peserta didik, kepala sekolah agar mengambil kebijakan belajar di rumah," tutup Aris.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow