Belum Memuaskan, Berikut Statistik Barito Putera di Paruh Pertama Liga 1 Musim 2024/2025

Sederet poin kurang memuaskan mewarnai catatan Barito Putera di paruh pertama Liga 1 musim 2024/2025.

Dec 29, 2024 - 23:40 Wita
Dec 30, 2024 - 03:30
Belum Memuaskan, Berikut Statistik Barito Putera di Paruh Pertama Liga 1 Musim 2024/2025
Sederet poin kurang memuaskan mewarnai catatan Barito Putera di paruh pertama Liga 1 musim 2024/2025. Foto: Barito Putera Official

KABARKALSEL.COM, BANJARMASIN - Sederet poin kurang memuaskan mewarnai catatan Barito Putera di paruh pertama Liga 1 musim 2024/2025. 

Barito Putera dipastikan bertahan di peringkat 15 klasemen sementara di akhir paruh pertama, setelah bermain imbangi tanpa gol kontra PSIS Semarang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (29/12/2024). 

Padahal pertandingan tersebut digadang-gadang berujung kemenangan untuk Barito Putera. Terlebih Laskar Antasari sudah melalui 12 pertandingan tanpa kemenangan.

Berkaca dari statistik pertandingan, Barito sebenarnya mampu mendominasi PSIS. Sepanjang 90 menit, Bayu Pradana cs mencatatkan penguasaan bola sebanyak 62 persen.

Barito Juga melepaskan 13 tembakan ke gawang, 4 di antaranya mengarah ke sasaran. Adapun PSIS cuma melepas 6 tembakan, cuma 1 yang mengarah ke sasaran. Barito juga unggul dalam kreasi peluang dengan 7 berbanding 2. 

Akan tetapi Barito masih terlihat minim kreasi, karena cenderung mengandalkan umpan silang. Faktanya sepanjang 90 menit kontra PSIS, anak asuh Rahmad Darmawan ini membuat 21 umpan silang, tetapi hanya 7 yang menghasilkan peluang.

Baca juga:

Diimbangi PSIS Semarang, Barito Putera Perpanjang Puasa Kemenangan

PSM Menurunkan 12 Pemain, Barito Putera Akan Ajukan Protes Resmi

Namun apapun yang terjadi kontra PSIS, Barito harus menerima nasib menjadi salah satu klub terburuk di paruh pertama Liga 1 musim 2024/2025.

Dari 17 pertandingan berlalu, Barito hanya mampu menorehkan 12 poin yang diperoleh dari 2 kemenangan, 6 imbang dan 9 kekalahan. Artinya rata-rata kemenangan Barito cuma 12 persen.

Setali tiga uang dengan posisi di klasemen, rekor gol Barito juga minor. Mereka tercatat mencetak 14 gol, tetapi telah kebobolan 29 gol. 

Kalau dirinci lebih jauh lagi, Barito mencetak 0,82 gol per pertandingan atau membutuhkan 110 menit untuk setiap gol. Kemudian mereka kebobolan 1,71 gol per pertandingan atau setiap 53 menit.

Padahal atribut yang mendukung produktivitas gol, sebenarnya telah diperlihatkan Barito dalam 17 pertandingan berlalu.

Barito setidaknya mampu membuat rata-rata 10,75 tembakan per pertandingan, kendati rata-rata tembakan tepat sasaran per pertandingan hanya 4,63. 

Soal penguasaan bola, Barito mampu mencatatkan rata-rata 48 persen per pertandingan. Ini sebenarnya tak mengherankan, mengingat pelatih Rahmad Darmawan termasuk pelatih yang mengedepankan ball possesion.

Namun yang menjadi persoalan, ball possesion tersebut tak menghasilkan banyak peluang (baca: gol) lantaran banyak dilakukan di daerah sendiri, bukan di sepertiga akhir lawan.

Berbeda dengan Persebaya Surabaya yang menutup paruh pertama sebagai runner up di klasemen. Dengan hanya 43 persen ball possesion, mereka mampu membuat rata-rata 11,06 tembakan per pertandingan. 

Baca juga:

Konsisten di Papan Bawah, Barito Putera Akan Rombak Skuat

Kembali Dari Cuti, Tugas Berat Tunggu Rahmad Darmawan di Barito Putera

Kemudian berbekal akurasi tembakan mencapai 5,06 kali per pertandingan, Persebaya mampu melesakkan 22 gol dalam 17 pertandingan atau mencetak gol setiap 70 menit.

Sementara Dewa United menjadi salah satu klub dengan rata-rata ball possesion tertinggi di Liga 1 musim 2024/2025. 

Skuat besutan Jan Olde Riekerink itu rata-rata mencatatkan 56 persen ball possesion. Dominasi ini diimbuhi 11,81 tembakan per pertandingan, plus menjadi klub tersubur di Liga 1 musim 2024/2025 dengan 30 gol.

Selain soal efektivitas, konsentrasi di pertahanan juga masih menjadi persoalan yang mesti diselesaikan Barito Putera di paruh kedua.

Dari total kebobolan 29 gol, sebanyak 10 gol di antaranya atau 34 persen terjadi di menit 81 hingga 90. Akibatnya kesempatan meraih poin penuh atau minimal 1 poin sirna begitu saja.

Sebut saja kekalahan 1-2 yang diderita Barito dari Persebaya, ditekuk Borneo FC Samarinda 2-3, atau skor 2-2 melawan Persik Kediri. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow