Dosen UNISM Banjarmasin Berdayakan Santriwati Ponpes Ath-Thohiriyah Berbasis Medikal
Belasan santriwati yang tergabung dalam Organisasi Santriwati Intra-Madrasah (OSIM) Pondok Pesantren Ath-Thohiriyah di Desa Indah Sari, Kecamatan Mekarsari, Barito Kuala (Batola), mendapat pembekalan sebagai agent of change sehat mandiri berbasis Media Digital dan Kultural (Medikal).
KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Belasan santriwati yang tergabung dalam Organisasi Santriwati Intra-Madrasah (OSIM) Pondok Pesantren Ath-Thohiriyah di Desa Indah Sari, Kecamatan Mekarsari, Barito Kuala (Batola), mendapat pembekalan sebagai agent of change sehat mandiri berbasis Media Digital dan Kultural (Medikal).
Pembekalan itu dikemas dengan skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat (PBM) yang menjadi ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) oleh tim dosen Universitas Sari Mulia (UNISM) dan Uniska Banjarmasin.
Tim diketuai Septyan Eka Prasetya (Prodi Teknologi Informasi UNISM) dengan anggota Analisa (Prodi Akuntansi UNISM), Erwin Ernandi (Prodi Kesehatan Masyarakat UNISKA), dan Nurul Hidayah (Prodi Promosi Kesehatan UNISM) .
Juga melibatkan kolaborasi mahasiswa UNISM dari dua fakultas. Fakultas Sains dan Teknologi diwakili Wulandari Febriani dan Theresia Kurniati Seran, sementara Norliana Ekawati dan Evita Panca Putria mewakili Fakultas Kesehatan.
Adapun mitra kegiatan PKM adalah santriwati yang tergabung dalam kepengurusan OSIM Ponpes Ath-Thohiriyah. Sedangkan tempat pelaksanaan PKM berada di wilayah kerja Puskesmas Mekarsari.
Kemudian berdasarkan hasil diskusi bersama pihak terkait, rangkaian kegiatan PKM ini dilaksanakan di Ponpes Ath-Thohiriyah agar memudahkan para santriwati berkumpul.
PKM sendiri bertujuan meningkatkan level keberdayaan pengurus OSIM sebagai agent of change terhadap aspek pemantauan jentik secara digital, serta aspek kesehatan meliputi pencegahan stunting dan pernikahan dini berbasis budaya, dan aspek kewirausahaan menggunakan komoditas lokal.
Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi edukasi penggunaan aplikasi pemeriksaan jentik secara digital berbasis web (Smart Larvae Risk Predictor). Aplikasi ini digunakan untuk memprediksi risiko keberadaan jentik untuk memudahkan melakukan pemantauan.
Sementara edukasi kesehatan dan keterampilan disampaikan melalui program edukasi stunting berbasis kultural menggunakan madihin dan musik panting. Sedangkan edukasi pernikahan dini menggunakan media ABCD No NiNi dan peningkatan keterampilan pelayanan kesehatan sesama teman sebaya.
Juga terdapat program edukasi dan keterampilan yang diberikan kepada mitra tentang enterpreneurship dan praktik membuat produk inovasi nugget lele. Ini merupakan hasil budidaya ikan yang dilakukan di Ponpes Ath-Thohiriyah.
Aplikasi prediksi keberadaan jentik kemudian diserahkan kepada mitra beserta media-media edukasi kesehatan yang dapat digunakan kembali dalam kegiatan berikutnya.
What's Your Reaction?