Sempat Digeruduk Pegawai, Kepala Kemenag HSS Siap Islah
Sempat digeruduk puluhan pegawai, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Hulu Sungai Selatan (HSS), Rusmadi, siap melakukan islah.
KABARKALSEL.COM, KANDANGAN - Sempat digeruduk puluhan pegawai, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Hulu Sungai Selatan (HSS), Rusmadi, siap melakukan islah.
Aksi pegawai Kantor Kemenag HSS tersebut dilakukan di halaman, Senin, (22/7) mulai pukul 06.00 hingga 09.00 Wita.
Sementara pagar kantor masih terkunci, sehingga masyarakat yang ingin berurusan harus melewati jalan tembus di samping Kantor Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) HSS.
Dikutip dari Antara, para pegawai itu juga membawa spanduk penolakan dan memprotes kepemimpinan Rusmadi yang dilai arogan dan mempersulit urusan pegawai.
Sebelum melakukan aksi, mereka mengeklaim sudah mengirim surat resmi ke Kanwil Kemenag Kalimantan Selatan.
"Kami sudah tidak bisa menerima sikap pimpinan yang semena-mena," papar Kasubag Tata Usaha Kemenag HSS, Fathurrahman, mewakili para pegawai.
"Kami berharap kedepan bisa mendapat pimpinan yang bijaksana, bisa menerima aspirasi dan membimbing bawahan, umat dan masyarakat," harapnya.
Sementara ketika dikonfirmasi terpisah, Rusmadi membantah semua tuduhan yang dialamatkan dan menyebut protes dalam aksi itu hanya hoaks.
"Saya tidak pernah mempersulit urusan pegawai, seperti menunda gaji, sertifikasi atau perihal lain terkait kewenangan saya," tegas Rusmadi, Selasa (23/7).
"Lagipula saya baru setahun bertugas di HSS. Pun aksi demo itu tidak dilakukan oleh semua pegawai," tukasnya.
Sementara dalam upaya penyelesaian permasalahan, Rusmadi mengaku siap melakukan islah dan saling instropeksi diri.
"Kalau terjadi kesalahpahaman atau misskomunikasi, masih bisa diperbaiki bersama dan tentunya dengan saling mengingatkan," tutup Rusmadi.
Terlepas dari proses islah, Kanwil Kemenag Kalsel meminta Rusmadi untuk cuti. Selanjutnya tugas pimpinan diemban Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Kalsel, Muhammad Yamani, sebagai pelaksana harian.
Diketahui bukan sekali Rusmadi digeruduk pegawai sendiri. Ketika menjadi Kepala Kemenag Barito Kuala (Batola), Rusmadi mendapat perlakuan serupa di pertengahan Maret 2018.
Puluhan pegawai menyegel pintu masuk ruang kerja Rusmadi, serta membentangkan beberapa poster di depan kantor.
Penyebabnya Rusmadi dinilai sewenang-wenang melakukan mutasi tugas kepada pegawai, serta mempersulit pencairan tunjangan sertifikasi untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kemudian Rusmadi juga dianggap menjegal tunjangan sertifikasi untuk 2 guru Pendidikan Agama Hindu. Padahal sebelum Rusmadi menjabat, mereka sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi.
Lantas berdasarkan Keputusan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin Nomor B.II/3/pdj/18481 tertanggal 22 Juni 2018, Rusmadi tak lagi menjabat Kepala Kemenag Batola.
Ironisnya aksi pengusiran terhadap Rusmadi telah terjadi beberapa kali. Pria yang sudah 26 tahun lebih menjadi ASN ini juga pernah berkonflik dengan bawahan, ketika menjabat Kepala Kemenag Tabalong dan Tanah Laut.
What's Your Reaction?