Tidak Mengejutkan, Muhidin-Hasnuryadi Raih Elektabilitas Tertinggi Versi LSPP

Hasil survei kedua yang dilakukan Lembaga Studi Politik dan Pemerintahan (LSPP) menjelang Pilkada Kalimantan Selatan 2024 tak mengejutkan, karena H Muhidin-Hasnuryadi meraih posisi tertinggi.

Aug 24, 2024 - 19:51 Wita
Aug 25, 2024 - 03:13
Tidak Mengejutkan, Muhidin-Hasnuryadi Raih Elektabilitas Tertinggi Versi LSPP
H Muhidin-Hasnuryadi ketika menerima SK rekomendasi dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, beberapa waktu lalu. Foto: Partai Demokrat

KABARKALSEL.COM, BANJARMASIN - Hasil survei kedua yang dilakukan Lembaga Studi Politik dan Pemerintahan (LSPP) menjelang Pilkada Kalimantan Selatan 2024 tak mengejutkan, karena H Muhidin-Hasnuryadi meraih posisi tertinggi.

Dalam survei yang dilaksanakan 12 hingga 18 Agustus 2024, elektabilitas pasangan itu mencapai 64,14 persen.

Sementara Hj Raudatul Jannah-HA Rozani Himawan Nugraha yang berpeluang besar menjadi satu-satunya lawan Muhidin-Hasnuryadi, mengantongi 28,80 persen. 

Namun demikian, sebanyak 7,07 persen responden memilih tidak menentukan pilihan atau tidak menjawab survei yang diajukan LSPP.

"Kami menggunakan metode multistage random sampling dengan 764 responden dan margin of error kurang lebih 3,5 persen," papar Direktur Riset LSPP, Safa Musdalifah, Sabtu (24/8).

Survei tersebut menyasar 383 responden perempuan dan 381 laki-laki dengan rentang usia 17 hingga 22 tahun sampai lebih dari 71 tahun.

Hanya 0,39 persen responden yang tidak sekolah. Sisanya berpendidikan SD sebanyak 18,06 persen, SLTP 12,70 persen, SLTA 56,94 persen, D3 1,70 persen, S1 9,82 persen, dan S2 0,39 persen.

Responden terbanyak bekerja sebagai wiraswasta dengan 27,36 persen, ibu rumah tangga 20,55 persen, mahasiswa 19,90 persen, karyawan swasta 17,79 persen, petani 12,17 persen, dan guru 1,18 persen.

Itu merupakan survei kedua yang dilakukan LSPP menjelang Pilkada 2024. Dalam survei LSPP yang pertama dan dirilis 29 Maret 2024 lalu, Muhidin menduduki posisi pertama sebagai tokoh yang diharapkan menjadi gubernur.

Mantan Wali Kota Banjarmasin itu diharapkan oleh 24,07 persen responden. Elektabilitas Muhidin disusul Ibnu Sina dengan 15,90 persen dan Hasnuryadi Sulaiman 11,57 persen.

Sementara dalam survei terkini yang dilakukan LSPP, elektabilitas Muhidin meningkat menjadi 51,18 persen. Sedangkan Raudatul Jannah atau Acil Odah memperoleh 27,49 persen, Zairullah Azhar 14,01 persen, dan tidak menjawab 7,33 persen.

Adapun elektabilitas Hasnuryadi justru lebih besar dibanding Muhidin. Meski mencalon sebagai wakil gubernur, elektabilitas CEO Barito Putera mencapai 58,38 persen.

Baca juga:

Termasuk Muhidin-Hasnuryadi, PKS Rilis 11 Formulir B1-KWK Calon Kepala Daerah di Kalsel

Hasil Survei LSPP: Muhidin Diunggulkan di Pilgub Kalsel

Angka tersebut cukup mencolok, karena unggul jauh atas Rozani yang mendapatkan 19,37 persen, Ibnu Sina 15,05 persen dan tidak menjawab 7,20 persen.

"Itu baru survei sebelum pendaftaran ke KPU, sehingga kemungkinan besar terjadi perubahan," jelas Farah Qubayla, Direktur Eksekutif LSPP. 

"Seperti survei LSPP pertama, tidak muncul nama Hj Raudatul Jannah. Sedangkan dalam survei kedua, justru muncul nama Acil Odah," sambungnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan LSPP, responden tidak memilih berdasarkan usia pasangan calon. Namun 45,29 persen responden menginginkan pemimpin lulusan D3/S1. Sisanya sebanyak 32,59 persen berharap dipimpin lulusan S2.

Penampilan fisik juga tidak menjadi patokan responden, karena wajah tampan dan cantik hanya memperoleh 0,92 persen suara.

Sebanyak 55,89 responden menginginkan pemimpin yang merakyat, disusul pemimpin cerdas 21,86 persen, pemimpin agamis 8,25 persen dan pemimpin enerjik 6,15 persen.

Uniknya elektabilitas Muhidin-Hasnuryadi tidak sejalan dengan alasan responden dalam memilih pemimpin berdasarkan partai politik.

Penyebabnya 33,25 persen responden memilih Partai Golkar sebagai alasan. Disusul PAN sebanyak 9,03 persen, Gerindra 7,72 persen, PPP 4,58 persen, NasDem 4,45 persen, PKS 3,14 persen, Demokrat 2,88 persen, dan PKB 1,96 persen.

Diketahui Partai Golkar lebih memilih mengusung Acil Odah-Rozani. Sedangkan Muhidin-Hasnuryadi didukung PKS, PAN dan Demokrat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow