DPRD Batola Soroti Pengerjaan Jaringan Distribusi Utama Banjarbakula di Tamansari Bunga

Akibat bekas galian tak dikembalikan ke bentuk semula, proyek Jaringan Distribusi Utama (JDU) air minum di Jalan Tamansari Bunga disorot DPRD Barito Kuala (Batola).

Sep 17, 2024 - 21:56 Wita
Sep 18, 2024 - 22:31
DPRD Batola Soroti Pengerjaan Jaringan Distribusi Utama Banjarbakula di Tamansari Bunga
Anggota DPRD Batola, Junaidin, berdialog dengan perwakilan Dinas PUPR Kalsel yang mengawasi pengerjaan JDU Banjarbakula di Jalan Tamansari Bunga. Foto: Kabar Kalsel

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Akibat bekas galian tak dikembalikan ke bentuk semula, proyek Jaringan Distribusi Utama (JDU) air minum di Jalan Tamansari Bunga disorot DPRD Barito Kuala (Batola).

Salah satu yang paling disorot adalah bekas galian di bahu jalan Desa Anjir Serapat Muara I di Kecamatan Anjir Muara, dan Desa Jelapat Baru di Kecamatan Tamban.

Sebelum dilakukan penggalian, bahu jalan di kawasan tersebut sudah disiring dan dicor semen oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Batola.

Namun setelah digali dan dilakukan penanaman pipa air oleh kontraktor pelaksana JDU, pekerjaan pengembalian siring dan pengecoran bahu jalan terkesan dilakukan seadanya. 

Baca juga:

Bangun Jaringan Distribusi Utama Air di Batola, PUPR Kalsel Mulai Tinjau Lapangan

Penyebabnya siring dan bahu jalan semen sudah rusak, kendati baru berusia beberapa bulan. Inilah yang lantas dievaluasi anggota DPRD Batola, Junaidin, dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

"Saya hanya mengevaluasi sebagai dasar tahapan pekerjaan berikutnya. Kalau tak dievaluasi sekarang, bukan tidak mungkin hasil pekerjaan akan kurang maksimal," papar Junaidin di sela inspeksi lapangan, Selasa (17/9). 

"Kami tidak bermaksud mencari kesalahan, tetapi ini semata-mata demi memperlancar pembangunan di Batola," imbuhnya.

Seandainya diperbaiki setelah proyek selesai, dikhawatirkan anggaran dana akan membengkak. Ini belum termasuk pengaruh cuaca yang akan memasuki musim hujan.

"Terlebih telah disediakan anggaran pengembalian kondisi awal, sehingga evaluasi kami dapat menjadi bahan Dinas PUPR Kalimantan Selatan untuk menegur atau memanggil kontraktor supaya bekerja maksimal sesuai anggaran dan rencana," tegas Junaidin.

JDU tersebut merupakan proyek yang dikerjakan Dinas PUPR Kalsel, dan termasuk bagian rencana pengembangan Metropolitan Banjarbakula.

Adapun pemasangan pipa dimulai dari Instalasi Kota Kecamatan (IKK) Anjir Muara hingga Desa Tinggiran Baru di Kecamatan Mekarsari sepanjang 12 kilometer. Pekerjaan ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK)  

Juga dilakukan pemasangan pipa air minum dari Tinggiran Baru sampai IKK Tamban sepanjang 11 kilometer yang menggunakan dana sharing APBD.

Adapun sumber air berasal dari IKK Anjir Muara yang terhubung langsung dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Pinang di Banjar.

"Kami berterima kasih atas evaluasi yang dilakukan DPRD Batola, karena setiap pekerjaan memang harus melakukan banyak koordinasi," sahut Nisa Rintiarni, staf pelaksana dari Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Air Minum Dinas PUPR Kalsel.

Baca juga:

Sudah 25 Persen, Pemasangan Pipa Air Banjar-Batola Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

"Pun pembangunan tidak dapat hanya melibatkan satu sektor, termasuk pekerjaan aliran air minum. Pipa pasti melekat di bawah tanah, sehingga harus digali dan dikembalikan," imbuhnya. 

Sebagai tindak lanjut, semua evaluasi langsung disampaikan kepada kontraktor, "Ini sesuai tupoksi kami sebagai pengatur, pembina dan mengawasi," beber Nisa.

Direncanakan pengerjaan JDU Anjir Muara-Mekarsari-Tamban rampung Desember 2024, mengingat cuaca juga cukup mendukung.

"Kami optimistis selesai sesuai target, karena progres pekerjaan hingga sekarang sudah mencapai 65 persen. Semoga cuaca juga terus mendukung," tutup Nisa.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow