Wujud Terima Kasih, Mujiyat-Fahrin Disambut Hangat Warga Wanaraya
Sambutan hangat diterima pasangan bupati dan wakil bupati Mujiyat-Fahrin Nizar, ketika menggelar kampanye dialogis Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024 di Kecamatan Wanaraya, Rabu (9/10) sore.
KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Sambutan hangat diterima pasangan bupati dan wakil bupati Mujiyat-Fahrin Nizar, ketika menggelar kampanye dialogis Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024 di Kecamatan Wanaraya, Rabu (9/10) sore.
Kedatangan Mujiyat yang kesekian kali ke Wanaraya memang sudah ditunggu warga, termasuk kampanye dialogis pasangan nomor urut 3 ini di Desa Sidomulyo.
Meski kegiatan dijadwalkan dimulai pukul 14.30 Wita, mereka sudah berada di lokasi beberapa jam sebelumnya.
Antusias warga cukup masuk akal, mengingat mereka mendapatkan banyak manfaat selama Mujiyat menjadi penjabat bupati di Batola.
Hanya dalam tempo 1,8 tahun, Mujiyat berhasil mengupayakan perbaikan jalan poros desa yang cukup lama mengalami kerusakan.
Kemudian atas dukungan Pemprov Kalimantan Selatan, perbaikan jalan provinsi yang melintasi Wanaraya membuat perjalanan menuju Marabahan atau sebaliknya cuma ditempuh sekitar 30 hingga 45 menit.
Tidak sekadar jalan yang sudah bagus, Mujiyat juga menjanjikan bonus seandainya terpilih memimpin Batola bersama Fahrin Nizar selama lima tahun kedepan.
"Salah satu program unggulan kami adalah membangun pelabuhan skala nasional/internasional di Tabunganen," ungkap Mujiyat.
"Kami berani menempatkan pelabuhan tersebut dalam program unggulan, karena rencana ini telah dikomunikasikan dengan Kementerian Perhubungan," imbuhnya.
Rencana membangun pelabuhan skala nasional/ internasional di Tabunganen, sekaligus menunjukkan orientasi kepada pengembangan akses transportasi dan perdagangan.
Diharapkan pelabuhan bisa memperkuat perekonomian daerah, terutama dalam sektor logistik dan distribusi, khususnya hasil pertanian maupun perkebunan di Batola.
"Kemudian Wanaraya juga akan terkena imbas positif, karena menjadi kawasan perlintasan angkutan dari dermaga di Tabunganen menuju Marabahan atau sebaliknya," jelas Mujiyat.
Selain rencana pembangunan pelabuhan, Mujiyat juga meyakinkan akan menyelesaikan beberapa persen warga Batola yang belum tercakup BPJS.
Tercatat hingga Juli 2024, Universal Health Coverage (UHC) di Batola sudah mencakup 98,56 persen dengan jumlah penduduk yang didaftarkan mencapai 319.829 orang.
Dalam konsep UHC, pemerintah daerah yang menanggung iuran BPJS masyarakat tidak mampu atau berisiko tinggi kesulitan pembiayaan pelayanan kesehatan.
"Saya perlu menyampaikan bahwa ketika pertama kali menjadi penjabat bupati, Batola terutang kurang lebih Rp9 miliar kepada BPJS sehingga menyulitkan masyarakat yang akan berobat," beber Mujiyat.
"Makanya saya langsung menginstruksikan agar utang segera dibayar, lalu menambah jumlah jaminan dengan nilai sekitar Rp48 miliar. Alhamdulillah Batola akhirnya mencapai UHC tertinggi," tutupnya.
What's Your Reaction?