Biar Lebih Romantis, Debat Paslon Pilkada Batola 2024 Disarankan Digelar Tiga Kali

Agar hubungan pemilih dan pasangan calon lebih romantis, debat terbuka di Pilkada Barito Kuala (Batola) dianjurkan digelar sebanyak tiga kali.

Sep 16, 2024 - 13:39 Wita
Sep 16, 2024 - 13:46
Biar Lebih Romantis, Debat Paslon Pilkada Batola 2024 Disarankan Digelar Tiga Kali
Menjelang Pilkada Serentak 2024, isu politik elektoral yang didominasi transaksional semakin kuat dibanding visi misi dan program pasangan calon. Foto: Kompas/Rony Ariyanto Nugroho

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Agar hubungan pemilih dan pasangan calon lebih romantis, debat terbuka di Pilkada Barito Kuala (Batola) dianjurkan digelar sebanyak tiga kali.

Biasanya debat di level kepala daerah hanya dilakukan sekali. Dengan berbagai alasan, salah satunya terkait pendanaan, penyelenggaraan sekali debat dianggap sudah cukup.

Sementara debat yang berlangsung lebih dari sekali, biasanya hanya dilakukan untuk pasangan calon presiden-wakil presiden.

Namun menjelang Pilkada 2024, muncul usulan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batola menggelar tiga kali debat.

Selain membuat pasangan calon lebih dikenal masyarakat, terdapat alasan lain dibalik usulan pelaksanaan tiga kali debat.

Baca juga:

Usung 10 Program Unggulan, Berikut Visi Misi dan Program Acil Odah-Rozanie

Menuju Gerbang Logistik Kalimantan, Visi Misi dan Progam Muhidin-Hasnuryadi di Kalsel

"Melihat latar belakang tiga pasang calon kepala daerah di Batola yang memiliki tingkat pendidikan hingga S2 dan S3, maupun birokrat, politisi dan pengusaha, idealnya debat dilakukan tiga kali," ungkap akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Nasrullah, Senin (16/9).

"Itu merupakan bentuk penghargaan terhadap kemampuan ketiga pasangan calon. Kalau hanya sekali debat, muncul kesan merendahkan martabat dan meragukan kemampuan mereka," imbuhnya.

Di sisi lain, debat merupakan upaya menjadikan Pilkada Batola 2024 lebih berkualitas. Pun isu politik elektoral yang didominasi transaksional, harus digeser kepada paparan visi misi, presentasi dan defensif pasangan calon.

"Melalui tiga kali debat, masyarakat disuguhkan pertukaran ide, kemampuan retorika, joke, satiris, daya kritis," beber Nasrullah.

"Hal semacam itu sebelumnya hanya dilakukan tokoh-tokoh tersohor dan ditonton melalui televisi atau YouTube. Padahal saya yakin hal serupa mampu dilakukan putra-putra terbaik Barito Kuala," tegasnya.

Di sisi lain, KPUD Batola diharapkan dapat merancang format debat sedini mungkin agar tiga kali debat menjadi wadah pendidikan politik.

Baca juga:

Visi Misi dan Program Rahmadian Noor-Sumarji, Bawa Batola Maju Berkelanjutan Berbasis Agrobisnis

Bangun Sarana Olahraga Hingga Pelabuhan, Inilah Visi Misi dan Program Mujiyat-Fahrin di Batola

Juga menjadi pertunjukkan yang memperlihatkan cara ketiga pasangan calon saling berinteraksi dengan hangat dan bersahabat.

"Substansi debat bukan ajang menang kalah atau mempermalukan pasangan lain, tetapi cara menarik simpati masyarakat," tukas Nasrullah.

"Makanya debat sekali hanya semacam formalitas. Sedangkan tiga kali debat adalah pembuktian sebenarnya," imbuh akademisi yang sedang menempuh program doktoral antropologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Sementara Ketua KPU Batola, Rusdiansyah, dalam kesempatan terpisah menjelaskan teknis pelaksanaan debat sedang berproses.

"Pelaksanaan debat pasangan calon masih berproses. Terkait jumlah penyelenggaraan debat, juga akan diputuskan dalam rapat pleno," jawab Rusdiansyah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow