El Nino Akan Digantikan La Nina, Simak Penjelasan BMKG

Tidak lama lagi, fenomena iklim 'pengering' hujan atau el nino akan digantikan la nina.

Maret 16, 2024 - 21:28 Wita
Maret 16, 2024 - 21:28
 3
El Nino Akan Digantikan La Nina, Simak Penjelasan BMKG
Peta anomali suhu permukaan laut yang tercatat 14 Maret 2024 lalu. Foto: MLive

KABARKALSEL.COM, JAKARTA - Tidak lama lagi, fenomena iklim 'pengering' hujan atau el nino akan digantikan la nina. 

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), el nino diprediksi menuju netral dalam periode Mei, Juni, dan Juli 2024.

Dalam pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik, el nino moderat masih berlangsung dengan indeks 1,59.

Sementara di Samudera Hindia, suhu muka laut menunjukkan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) sudah mencapai netral.

Setelah fenomena el nino usai, la nina diperkirakan muncul mulai Juli 2024. Namun la nina berpotensi melemah setelah triwulan ketiga atau Juli, Agustus, dan September 2024.

"Fenomena la nina membuat Indonesia mengalami hujan lebih sering, risiko banjir, suhu udara lebih rendah di siang hari dan banyak badai tropis," papar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers virtual, Sabtu (16/3).

Prediksi serupa juga diungkapkan pakar dan lembaga klimatologi dunia bahwa la nina bakal muncul di pertengahan 2024.

Institute for Climate and Society (IRI) menyebut peluang la nina adalah nol selama musim dingin boreal (di belahan bumi utara Desember hingga Maret) dan musim semi 2024 (Maret hingga Juni).

"Namun peluang klimatologis la nina mencapai musim panas boreal 2024 (Juni hingga September)," demikian keterangan resmi IRI dikutip dari CNN.

Baik el nino maupun la nina sama-sama bagian dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO), serta anomali Sea Surface Temperature (SST) di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow