Sah! Amalia Shaleha Putri Menjadi Anggota DPRD Termuda di Batola
Usia muda bukan halangan untuk menjadi wakil rakyat. Ini dibuktikan Amalia Shaleha Putri yang resmi menjadi anggota DPRD Barito Kuala (Batola).
KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Usia muda bukan halangan untuk terpilih menjadi wakil rakyat. Ini dibuktikan Amalia Shaleha Putri yang resmi menjadi anggota DPRD Barito Kuala (Batola).
Amalia merupakan salah seorang anggota DPRD Batola hasil Pemilu 2024 yang menjalani prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah, Jumat (9/8) sore.
Datang bersama kedua orang tua, kakak dan adik, Amalia terlihat mengenakan pakaian bernuasa HUT Kemerdekaan lantaran mengenakan kebaya putih, serta bawahan dan kerudung merah.
Namun bukan outfit yang membuat Amalia terlihat berbeda. Faktanya alumnus FKIP Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat ini baru berusia 22 tahun.
Begitu prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah selesai, Amalia pun resmi menjadi anggota DPRD Batola termuda sepanjang sejarah.
"Alhamdulillah saya merasa lega, mengingat sebelumnya jadwal pelantikan diisukan akan dimundurkan," ungkap Amalia seusai pelantikan.
Diketahui Amalia merupakan putri dari Basuki yang notabene anggota DPRD Batola periode 2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pun ketika mengikuti pencalonan legislatif, Amalia mengikuti jejak sang ayah untuk berangkat dari partai yang sama.
Bahkan tidak hanya partai politik, karena Amalia juga memilih bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) Batola 5 yang meliputi Anjir Pasar, Anjir Muara dan Wanaraya.
Baca juga: Selepas Salat Jumat, Anggota DPRD Batola Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Baca juga: Sudah Ditentukan, Berikut Jadwal Pelantikan Anggota DPRD Batola Periode 2024-2029
"Mungkin karena hidup di lingkungan politik, sedikit banyak saya juga mulai mengenal dunia politik," papar Amalia.
"Meski demikian, orang tua saya membebaskan untuk terus berkiprah di dunia kependidikan atau politik," imbuh anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Amalia sendiri sudah memiliki visi misi yang akan berupaya dirampungkan hingga akhir masa pengabdian sebagai wakil rakyat.
Berlatar keilmuan bidang pendidikan, mahasiswi S2 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang ini ingin berbuat sesuatu untuk perkembangan pendidikan di Batola.
"Ketika mengikuti program pengabdian semasa kuliah, ternyata saya banyak menemukan masalah pendidikan di Batola. Salah satunya infrastruktur sekolah yang tidak memadai," jelas Amalia.
"Akhirnya saya pun berpikir perlu wakil rakyat yang dapat mendorong penyelesaian masalah-masalah itu," tutupnya.
What's Your Reaction?