Tegas! Mujiyat-Fahrin Tolak Politik Uang Menjelang Pencoblosan Pilkada 2024

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap demokrasi, Mujiyat-Fahrin Nizar menegaskan menolak bagi-bagi uang, serangan fajar dan sejenisnya menjelang hari pencoblosan Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024.

Nov 26, 2024 - 14:34 Wita
Nov 26, 2024 - 15:26
Tegas! Mujiyat-Fahrin Tolak Politik Uang Menjelang Pencoblosan Pilkada 2024
Mujiyat-Fahrin Nizar menegaskan menolak bagi-bagi uang, serangan fajar dan sejenisnya menjelang Pilkada Batola 2024. Foto: Dokumen KPU

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap demokrasi, Mujiyat-Fahrin Nizar menegaskan menolak bagi-bagi uang, serangan fajar dan sejenisnya menjelang hari pencoblosan Pilkada Barito Kuala (Batola) 2024.

Persoalan politik uang hampir selalu mengemuka dalam setiap pemilihan di Indonesia, khususnya legislatif dan kepala daerah. Terlebih sistem elektoral di Tanah Air juga dinilai masih permisif kepada praktik politik uang.

Akibatnya terbentuk pola pikir di otak pemilih yang selalu menginginkan uang, sebelum memberikan pilihan kepada calon kepala daerah. 

Di sisi lain, calon kepala daerah seperti terkurung dalam lingkaran setan. Mereka justru dianggap tidak serius dan pelit, ketika tidak bagi-bagi uang menjelang pemilihan.

Baca juga:

Pengamanan TPS Pilkada Serentak 2024, Polda Kalsel Kirim 1.000 Personel

Tiga Paslon Pilkada Batola Lapor Dana Kampanye, Berikut Rinciannya

Pola pikir itulah yang berusaha dientaskan Mujiyat-Fahrin menjelang pemungutan suara Pilkada Batola 2024, Rabu (27/11/2024) lusa.

"Pilkada 2024 adalah penantian panjang masyarakat untuk menentukan seorang pemimpin. InsyaAllah kami mampu menjadi pelayan rakyat dan menghadirkan perubahan di Batola," ungkap Mujiyat, Selasa (26/11/2024).

"Namun kalau kami dinanti-nanti berbagi duit menjelang pemilihan, dengan hati yang paling tulus kami mohon maaf. Kami tidak mau melakukan politik uang," tegasnya. 

Mujiyat juga mengajak seluruh masyarakat Barito Kuala memilih memimpin yang mengedepankan kemampuan dan terbukti bertanggung jawab atas amanah masyarakat.

Masyarakat juga diimbau memilih pemimpin dengan tulus ikhlas, tanpa harus mendapat imbalan berupa selembar atau dua lembar pecahan Rp100 ribuan.

Baca juga:

Menjelang Pencoblosan Pilkada 2024, Simak Pesan MUI Kalsel

Sebagian Diantar Pakai Kelotok, Logistik Pilkada 2024 di Batola Mulai Didistribusikan

"Kami terlahir dari kalangan masyarakat biasa yang mencoba menawarkan perubahan. Namun sesungguhnya perubahan adalah kehendak rakyat, bukan kemauan pemimpin," beber Mujiyat.

"Artinya kalau memilih pemimpin, seharusnya didasari pertimbangan kemampuan mengakomodir kepentingan masyarakat," sambungnya. 

Mengusung visi mewujudkan Barito Kuala berdaya saing, inspiratif, sportif dan amanah menuju masyarakat maju dan sejahtera, Mujiyat-Fahrin telah merancang sederet program unggulan.

"Kami sepenuhnya menyadari kemenangan dalam pemilihan tidak bisa diatur si pasangan calon, karena apapun dalam kehidupan sepenuhnya kehendak Allah SWT," tutup Mujiyat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow