Mandi di Sungai, Warga Teluk Sampit Kotim Tewas Diserang Buaya

Seorang pria bernama Badaruzaman di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), tewas akibat diserang buaya, Senin (20/10) malam.

Oct 22, 2024 - 10:24 Wita
Oct 22, 2024 - 15:25
Mandi di Sungai, Warga Teluk Sampit Kotim Tewas Diserang Buaya
Pencarian Badaruzaman (52) yang diterkam buaya di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Senin (21/10) malam. Foto: Antara

KABARKALSEL.COM, SAMPIT - Seorang pria bernama Badaruzaman di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), tewas akibat diserang buaya, Senin (20/10) malam.

Serangan predator itu terjadi ketika korban sedang mandi di sungai, setelah bekerja melarutkan buah kelapa yang baru dipetik.

Dikutip dari Antara, aktivitas tersebut sudah sering dilakukan korban. Apalagi rumah pria berusia 52 tahun ini berada di pinggir sungai yang bermuara ke Sungai Mentaya.

"Ketika sedang mandi, korban tak menyadari kemunculan buaya. Akibatnya korban langsung diterkam dan dibawa ke dalam sungai," papar Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, Selasa (22/10).

Kejadian tersebut langsung diketahui warga setempat. Kakak korban yang bernama Badarudin, sempat menemukan buaya dengan posisi sedang mengigit tubuh korban.

Badarudin berusaha menangkap kaki korban, tetapi terlepas karena buaya yang memangsa Badaruzaman berukuran sekitar 4 meter.

Selanjutnya buaya itu mengigit tangan korban, lalu dibawa kembali ke dalam sungai dan langsung menghilang.

Warga kemudian meminta bantuan BKSDA, BPBD, Polsek Teluk Sampit dan TNI AL. Pencarian pun dilakukan dengan menyisir sungai tersebut menggunakan perahu maupun di sepanjang bantaran sungai.

BPBD Kotim yang menerima laporan, langsung menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Sampit. Setelah menempuh jarak sekitar 56 kilometer menuju Parebok, mereka bergabung bersama warga dan tim lain.

Sekitar pukul 23.00 WIB, jenazah Badaruzaman ditemukan dengan luka di beberapa bagian tubuh. Jenazah korban kemudian dibersihkan dan dibawa ke rumah duka.

"Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB di seberang Sungai Parebok. Berjarak sekitar 25 meter dari lokasi kejadian, tepat di bawah pohon pisang," papar Multazam.

Sementara warga berupaya mengejar buaya pemangsa tersebut. Sekitar pukul 25.15 WIB, pencarian itu pun membuahkan hasil.

Buaya lantas ditombak warga, tetapi sempat lari ke darat. Akhirnya buaya pun dapat dilumpuhkan dan diikat.

Sementara Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Sampit, Muriansyah, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan ketika beraktivitas di sungai.

"Khususnya ketika hari mulai gelap, karena rawan serangan buaya. Mengingat sekarang musim kawin, buaya biasanya lebih agresif mencari mangsa," jelas Muriansyah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow