Minimalisasi Dampak Banjir di Jejangkit, DPRD Batola Sambangi PT Palmina

Aksi nyata dilakukan DPRD Barito Kuala (Batola) dalam meminimalisasi dampak banjir yang nyaris setiap tahun terjadi di Kecamatan Jejangkit.

Feb 3, 2025 - 23:08 Wita
Feb 4, 2025 - 01:10
Minimalisasi Dampak Banjir di Jejangkit, DPRD Batola Sambangi PT Palmina
Pertemuan DPRD dan sejumlah SKPD dalam lingkup Pemkab Batola dengan perwakilan PT Palmina Utama, Senin (03/02/2025). Foto: Kabar Kalsel

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Aksi nyata dilakukan DPRD Barito Kuala (Batola) dalam meminimalisasi dampak banjir yang nyaris setiap tahun terjadi di Kecamatan Jejangkit.

Setelah banjir besar yang terjadi di awal 2021, Jejangkit menjadi salah satu kecamatan langganan banjir di Bumi Selidah.

Bahkan ketika kecamatan lain relatif aman menjalani musim hujan 2023, sebagian besar desa di Jejangkit justru direndam banjir.

Tidak hanya berdampak kepada sosial ekonomi masyarakat, banjir juga menyebabkan luas tanam padi di Jejangkit terus menyusut. 

Selain curah hujan ekstrem, penyebab banjir di Jejangkit adalah posisi topografi yang rendah dan air kiriman.

Akibatnya air hujan dari wilayah timur yang mengalir ke barat menuju Sungai Barito, dipastikan melewati 
Jejangkit.

Di sisi lain, banjir di Jejangkit juga diduga disebabkan pembuangan air dari perkebunan sawit PT Palmina Utama (Julong Group).

Dugaan tersebut terus menguat, kendati sudah terjadi kesepakatan antara masyarakat dan perusahaan yang diteken bersama di akhir Oktober 2023. Salah satunya tentang penutupan akses pembuangan air dari kebun sawit ke outlet. 

Situasi itu pun disikapi DPRD Batola dengan menyambangi Kantor Umum PT Julong Group Indonesia di Desa Simpang Lima, Kecamatan Cintapuri Darussalam, Banjar, Senin (03/02/2025).

Semua unsur pimpinan DPRD Batola berhadir dalam kegiatan tersebut. Termasuk Hj Arfah, Bachtiar Effendi, Slamet Riyadi dan Yamani dari Komisi I. 

Kemudian Agung Purnomo, Basrin dan Sayyid Muhammad Anies dari Komisi II, serta Gunawan yang mewakili Komisi III.

Sementara dari unsur Pemkab Batola, berhadir Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hj Fahriana, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan dr Hj Azizah Sri Widari.

Kemudian para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait seperti Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak), dan Dinas Pendidikan.

Kemudian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, dan Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol).

Juga perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta DLH Kalimantan Selatan dan Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III.

Baca juga:

Jalan di jejangkit Terputus Akibat Banjir, Anggota DPRD Batola Turun Tangan

Terdampak Air Pasang, Sekolah di Jejangkit Muara Batola Terendam Hingga Teras

"Intinya kedatangan kami adalah bersama-sama mencari solusi untuk meminimalisasi dampak banjir, khusus masyarakat di Jejangkit," ungkap Ayu Dyan Liliana Sari Wiryono, Ketua DPRD Batola.

"Sambutan perusahaan bagus dan akhirnya diperoleh beberapa kesepakatan. Tinggal mengeksekusi kesepakatan tersebut," imbuhnya.

Salah satu kesepakatan yang dihasilkan adalah Pemkab dan DPRD Batola bersama PT Palmina Utama akan berkolaborasi dalam memitigasi banjir, khususnya di Jejangkit.

Salah satu mitigasi yang dilakukan adalah melanjutkan rencana pembuatan tanggul di sebelah selatan Jejangkit untuk menahan luapan air. 

Juga menormalisasi sungai yang mengarah ke Sungai Barito untuk mempercepat aliran air, sehingga tidak sempat mengendap lama di Jejangkit.

"Kami juga bersepakat untuk membentuk tim khusus yang berkaitan dengan mitigasi dan solusi banjir di Jejangkit," tambah Harmuni, Wakil Ketua I DPRD Batola.

Selanjutnya PT Palmina Utama berkomitmen menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui bantuan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Adapun CSR tahap pertama yang dilakukan adalah menyasar sektor pendidikan. Sedangkan CSR tahap kedua berupa logistik.

"CSR tahap pertama yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah bantuan kepada sekolah terdampak banjir, baik sarana maupun prasarana seperti seragam sekolah dan alat kebersihan," sahut H Bahriannor, Wakil Ketua II DPRD Batola.

"Semua kesepakatan tersebut merupakan satu kesatuan dengan kesepakatan yang pernah dibuat 24 Oktober 2023 lalu," imbuhnya.

Sementara Manager SSL PT Palmina Utama, Musa, menegaskan komitmen perusahaan terhadap mitigasi banjir di Jejangkit.

"Kemudian terkait dugaan disebabkab pompa, sebenarnya perusahaan tidak seluruhnya membuang air ke Sungai Alalak," tukas Musa.

"Banyak juga perusahaan lain di hulu yang menggunakan pompa, sehingga tidak semata-mata air dari PT Palmina," sambungnya.

Berikutnya tingkat curah hujan di awal 2025 juga cenderung lebih tinggi hingga mencapai 775 milimeter. 

Adapun di akhir Desember 2024, tingkat curah hujan sudah tercatat 618 milimeter, "Padahal ketika banjir besar di awal 2021, tingkat curah hujan hanya 688 milimeter," tutup Musa.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow