Jalan di jejangkit Terputus Akibat Banjir, Anggota DPRD Batola Turun Tangan

Jan 13, 2025 - 16:02 Wita
Jan 13, 2025 - 21:05
Jalan di jejangkit Terputus Akibat Banjir, Anggota DPRD Batola Turun Tangan
Anggota DPRD Batola, Gunawan (kaos putih) ketika meninjau lokasi jalan yang terputus akibat banjir di Desa Jejangkit Timur. Foto: Kabar Kalsel

KABARKALSEL.COM, MARABAHAN - Peningkatan curah hujan dalam beberapa hari terakhir, membuat debit air di Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala (Batola) mulai meningkat perlahan.

Bahkan pekarangan sejumlah rumah warga di Desa Jejangkit Muara, Jejangkit Pasar, Jejangkit Barat dan Jejangkit Timur mulai tergenang.

Kondisi paling parah terlihat di Jejangkit Timur. Sekitar 1 kilometer jalan di lokasi transmigrasi, sudah diputus air setinggi 30 hingga 40 sentimeter. 

Akibatnya sejumlah pengendara harus mendorong sepeda motor mereka yang mogok. Adapun warga setempat memilih menggunakan plastik untuk menutupi busi motor agar tidak terendam air.

"Kondisi itu sudah berlangsung dalam dua hari terakhir, seiring peningkatan curah hujan," jelas Kepala Desa Jejangkit Timur, Kamarudin, Senin (13/01/2025).

Selain curah hujan, banjir juga diduga disebabkan pembuangan air dari perusahaan perkebunan sawit yang mengelilingi Jejangkit, khususnya di sekitar Jejangkit Timur.  

Dugaan tersebut diperkuat dengan kedalaman air yang bergeming dan tidak mengikuti arus pasang surut sungai.

"Kami berharap jalan yang terputus dilakukan penanganan segera oleh instansi terkait," sahut anggota Komisi III DRPD Batola, Gunawan, ketika meninjau lokasi banjir.

"Kasihan anak-anak yang berangkat maupun pulang sekolah. Demikian pula masyarakat yang bekerja, karena fungsi jalan tersebut sangat vital," imbuhnya.

Sebenarnya Pemkab Batola sudah melakukan beberapa upaya penanggulangan banjir di Jejangkit. Salah satunya pengerukan sungai yang terhubung ke Sungai Barito dan penanggulan.

"Pengerukan yang dilakukan Pemkab Batola sepanjang 2023, memang banyak berdampak. Seperti Desember 2024 lalu, air mampu ditahan tanggul dan mengalir dengan baik," papar Gunawan.
 
"Namun karena kemungkinan besar pompa pembuangan air dari perusahaan perkebunan sawit masih aktif, debit air tetap tinggi," tutupnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow