Wakil Wali Kota Ananda Kebut Penanganan Sampah di Banjarmasin
Persoalan sampah yang tak kunjung selesai di Banjarmasin, langsung direspons Hj Ananda.

KABARKALSEL.COM, BANJARMASIN - Persoalan sampah yang tak kunjung selesai di Banjarmasin, langsung direspons Hj Ananda.
Wakil Wali Kota Banjarmasin itu turun langsung menutup Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang dinyatakan ilegal.
Salah satu titik yang didatangi Ananda adalah TPS di Jalan Lingkar Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, atau tepatnya depan Kompleks Mahatama, Senin (24/02/2025.
"Kami memutuskan tepat pukul 00.01, Selasa (25/02/2025), TPS di Jalan Lingkar Dalam ditutup karena ilegal," papar Ananda dikutip dari Antara.
"Dulu memang sudah ditutup, tetapi kembali beroperasi. Ini memang memiliki keterkaitan dengan Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Basirih," imbuhnya.
Tidak hanya satu tempat, Ananda juga memastikan sampah TPS di Simpang Gerilya dan di Jalan RK Ilir seharusnya tidak lagi menumpuk.
Setelah sidak malam hari, Ananda kembali mendatangi TPS ilegal di Jalan Lingkar Dalam, serta memantau TPS yang sudah over capacity di RK Ilir dan Gerilya, Selasa (25/02/2025) pagi.
"Memang TPS di RK Ilir resmi, tetapi sudah kelebihan kapasitas," imbuh Ananda yang runner up pertama Puteri Indonesia dan bergelar Putri Indonesia Lingkungan 2006.
Penuntasan TPS ilegal menjadi salah satu langkah untuk mengatasi darurat sampah di Banjarmasin, setelah TPAS Basirih ditutup Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sejak 1 Februari 2025.
Penutupan disebabkan TPAS Basirih masih menggunakan sistem terbuka (open dumping). Akibatnya Pemkot Banjarmasin hanya bisa melakukan pembuangan sampah ke TPAS Regional Banjarbakula di Banjarbaru.
Itu pun terbatas atau hanya 200 ton per hari. Padahal produksi sampah di Banjarmasin mencapai 650 ton per hari.
"Makanya setelah kami dilantik, langkah awal yang harus dilakukan adalah fokus menangani sampah di TPS ilegal," beber Ananda.
"Setelah dilakukan penutupan, lokasi tersebut akan diawasi dan dijaga selama 24 jam oleh Satpol PP dan petugas Dinas Lingkungan Hidup. Juga kami akan semprot dengan eco-enzim supaya tidak menjadi sarang virus, kuman, dan bau-bau tidak enak," tegasnya.
What's Your Reaction?






